Sejak kuliah entah kenapa Rosé jadi males banget buat berangkat ke kampus padahal sejak TK sampai SMA ini dia nggak pernah yang namanya absen apalagi sampai alfa. Dia bolos bukan bodo atau bandel gitu, dia pinter kok nggak percaya tanya aja sama bapak dia.
"Lu dimana sialan!"
Rosé menghela nafas. Bagaimana dia bisa sampai melupakan kawannya yang sangat bamgsat itu masih tertinggal.
"Gue pulang duluan ya hehe."
"Haha hehe haha hehe. Cangkeman! Masalahnya lo pulang bawa motor gue!" Rosé semakin meringis kala Lisa sudah berteriak frustasot disana. Ya gimana ya kalo pulangnya ke sorean dia males aja ketemu 7 jamet yang suka nongkrong dipinggir jalan kalo sore-sore.
"Lis kalau gue pulang sore lo tau kan?" Lisa mendengus disana.
"Lama-lama gue kawinin lo sama tuh jamet."
"Iya sama-sama bensinnya udah gue isi full kok." Lalu Rosé mematikan sambungan telponnya terlebih dahulu. Mumpung dia hari ini pulang lebih awal jadi bisalah ya drakor dulu mwehee. Soal mandi kan bisa nanti mumpung masih jam 4 sore.
"Bentar bentar, otak gue kan masih pusing habis mikir soal tugas dosen tadi. Kalo gue nonton penthouse apa nggak berasap nanti otak gue?" Rosé berpikir sejenak lalu dia mengendikan bahunya dan mulai menonton drama penthouse drama yang sangat harmonis sekali.
"Rosé nak, turun makan malam dulu." Rosé membuka matanya saat samar-samar mendengar suara dari luar dan ketukan di pintunya.
Karena udah greget sekaligus kesal nunggu diluar akhirnya mamanya masuk dan mengambil secara paksa selimut Rosé.
"Anak perawan maghrib maghrib kok tidur. Bangun pamali Rosé." Tangan Rosé ditarik hingga dia terduduk dengan mata yang masih terpejam. Mamanya yang melihat itu menghela nafasnya lalu dia mengambil air ke kamar mandi setelah itu- eitss tenang ini nggak disiram kok cuman di usapin ke wajahnya Rosé doang.
"Mama!" Rosé yang masih setengah ngantuk itu mengusap-usap wajahnya karena terkejut.
"Untung mama masih berhati peri ya cuman ngusap wajah kamu pake air belom lagi mama siram." Rosé mendengus lalu mulai menyibakkan selimutnya dan berjalan kearah kamar mandi.
Mamanya yang melihat itu mengernyit heran lalu dia menarik kerah bagian belakang Rosé.
"Ma, Rosé bisa kecekek ini!"
"Lagian mama kan nyuruh kamu makan, ooh pasti masih ngantuk ya sampe lupa pintu keluarnya yang mana."
"Apasih Ma, Rosé mau mandi dulu belom mandi ini."
Mamanya sontak melotot tak percaya lalu setelah itu memukul pantat Rosé.
"Udah maghrib gini kamu baru mau mandi, daritadi ngapain Rosé astagfirullah!"