meet him (Kunrosé)✓

1.4K 176 54
                                    

"Kita putus!"

Kun yang lagi makan pun tersedak mendengar ucapan kekasihnya.

"Hah sayang, nggak bisa dong."

"Bisa kok. Kita PUTUS!" Cewek itu menekankan kata akhirnya setelah itu meninggalkan Kun yang masih menikmati Soto Ayam miliknya.

"Loh sayang, nggak bisa gitu aku butuh penjelasan."

Kun yang sebelumnya tengah makan siang di warung Soto itu lari mengejar kekasihnya.

"Oke gue jelasin. Gue nggak suka profesi lo."

Kun mengerutkan keningnya, "Kenapa emangnya? Yang penting halal kan."

"Ya gue nggak mau, gue malu sama temen temen gue pacar mereka tuh ada yang CEO ada yang jadi Bos di pertambangan nggak kayak lo yang profesinya cuman jadi tukang sulap keliling."

Kun cukup terkejut mendengar penuturan Kekasih-, Mantan kekasihnya. Jadi selama ini dia selalu dibandingkan dengan cowok diluaran sana.

"Sayang tapi kan aku bisa penuhin kemauan kamu lewat hasil jadi tukang sulap."

"Ya gue nggak mau. Profesi lo itu nggak banget tau nggak!"

Hati Kun hancur saat itu juga setelah perempuan yang ia cintai tidak menerima dirinya apa adanya. Sakit? Sudah pasti, tapi kalo sudah begitu Kun harus bagaimana lagi. Dia membiarkan cewek itu pergi meninggalkannya dan juga meninggalkan luka di dalam hatinya.

"Dasar cewek matre!" Teriak Kun saat itu juga melampiaskan segala kekesalannya.

"Dasar cewek matre!" Teriak Kun saat itu juga melampiaskan segala kekesalannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Rosé mengigit kukunya lantaran dia merasa panik. Hari ini adalah hari pernikahannya namun calon suaminya itu belum juga datang.

"Pak saya ada-,"

"Sebentar ya pak. Paling lagi macet di jalan." Penghulu tadi menghela nafasnya dan kembali duduk.

Rosé memejamkan matanya erat, orang-orang sudah berbisik bisik tentang hal yang bukan-bukan. Ini sama saja dia memperlakukan keluarganya.

"Maaf pak tapi sudah satu jam saya nunggu. Saya juga masih harus ke pernikahan yang lainnya. Permisi."

Rosé semakin panik saat itu juga lalu dia menundukkan kepalanya. Kenapa bisa jadi begini.

"Rosé, coba kamu telfon dulu dia." Rosé dengan ragu mengangguk dan menghubungi nomor ponsel calon suaminya itu. Tak lama panggilan terhubung dan membuat Rosé merasa lega dan memekik senang.

"Halo sayang kamu-,"

"Rosé maaf aku nggak bisa nikahin kamu. Maafin aku."

Dan panggilan itu pun berakhir. Rosé serasa di sambar petir saat itu juga dan tanpa sadar dia sudah menjatuhkan ponselnya. Apa apaan ini pria yang selalu Rosé harapkan bisa menjadi kepala keluarganya kini seperti seorang pengecut yang lari dari medan tempur. Dasar cowok brengsek.

Oneshoot ROSÉ and BoysTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang