Mine

26.1K 769 131
                                    


Explicit Content ⚠

• BxB|| Yaoi || Homo || Gay||
• Lucas x Haechan
• Don't read if you are homophobic

2.6k words

. . .


Haechan sedang berada di kantin fakultas teknik saat ini. Lelaki manis itu sedang menyantap makanan bersama sang kekasih. Wong Yukhei, atau yang biasa akrab dipanggil dengan nama bekennya- 'Lucas'.

"Makan pelan-pelan Haechan. Lihat bibir mu belepotan" Lucas mengambil tissue dari saku celananya lalu membersihkan mulut Haechan yang kotor.

"Masa bodoh. Aku sangat lapar sekarang, sudah seminggu ini aku menahan nafsu makan ku" Lucas merotasi kan matanya malas. Pacarnya ini sangat sensitif pasal berat badan. Setiap kali timbangannya naik ia akan heboh sendiri, walaupun cuma naik 2 kilogram.

"Siapa yang suruh kau diet. Lihat pipi mu jadi tirus seperti ini" ia mengusap-usap pipi Haechan tetapi langsung ditepis oleh empunya.

"Jangan sentuh-sentuh! Tangan mu kotor" Haechan dengan sebal mengeluarkan tissue basah dari dalam tas lalu membersihkan sisa makanan yang melekat di pipinya yang berasal dari tangan Lucas.

Lucas sudah selesai makan dan juga sudah membersihkan tangan dan mulutnya.

"Hehe maaf babe. Tapi jujur, 'aku lebih suka melihat pipimu yang berisi daripada tirus seperti ini" lelaki manis itu memanyunkan bibirnya membuat Lucas menahan gemas ingin mencium bibir merah itu.

"Tapi hari itu Renjun bilang badanku seperti orang yang sedang hamil"

Ahh Lucas paham sekarang. Ternyata lelaki boncel itu yang membuat beruang liarnya ini menahan makan selama seminggu lamanya.

Cup

Lucas mengecup bibir lelaki itu singkat.

"Jangan dengarkan Renjun. Dia itu anak setan. Kau harus melakukan apapun yang kau suka, jangan dengarkan orang lain oke" Haechan terharu. Walaupun Lucas biasanya suka bertingkah gila, tetapi jika menyangkut hal-hal seperti ini ialah orang yang akan menyemangati Haechan.

Haechan memeluk Lucas dari samping. Ia mendusal di lengan Lucas, membuat lelaki itu terkekeh.

"Lucas cium aku" lelaki tinggi itu dengan senang menyambar bibir merah muda milik Haechan. Ia memberikan lumatan-lumatan yang membuat Haechan candu.

Untung saja mereka berada di pojok kantin yang cukup tertutup sehingga tidak ada yang melihat kegiatan mereka.

"Dasar pasangan tak tau norma dan etika" suara cempreng itu menghentikan kegiatan mereka berdua yang sedang asik melumat satu sama lain.

Dengan cepat kedua anak adam itu melepaskan tautan bibir mereka. Haechan memandang jengah teman yang sama gilanya dengan dirinya itu.

"Apa? kau perlu ku beri kaca Na Jaemin?"

Jaemin yang baru saja datang bersama Jeno- 'pacarnya, tertawa malu.

"Hehe tidak perlu. Ini-" Ia memberikan Haechan sebuah undangan yang sejak tadi ia bagi-bagikan kepada teman-temannya

Haechan membolak-balikkan kertas itu lalu tersenyum miring. Temannya ini benar-benar. Ini hanya undangan hari jadian mereka. Tapi kenapa undangan ini terlihat seperti orang yang akan mengadakan pernikahan.

"Yak kenapa kau tersenyum seperti itu"

"Tidak tidak, aku kagum padamu dan undangan ini. sangat totalitas"

Little Slutty [Haechan X All]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang