Explicit Content ⚠• BxB|| Yaoi || Homo || Gay||
• 99line x Haechan
• Don't read if you are homophobic. . .
"Aku beri waktu seminggu lagi, jika kau tidak bisa melunasinya maka bersiaplah jika kau akan ku tendang dari apartemen yang hampir roboh itu!!"
Tut..
Panggilan dimatikan sepihak oleh sang penelpon. Haechan merasakan telinganya berdenging karena suara penagih hutang itu lumayan kencang menusuk telinga.
"Hiks"
Haechan tiba-tiba terisak di sela waktu makannya, ramen yang masih mengepulkan asap masuk kedalam lubang hidungnya hingga hingus mengalir bersama air mata. Yangyang yang berada disampingnya menatapnya heran 'kenapa lagi manusia ini?' batinnya bertanya heran.
Bukan sekali dua kali temannya ini melakukan tingkah yang sangat random. Sudahlah mari kita lupakan itu dulu, ayo kembali pada Haechan yang sedang menangis.
"Kenapa lagi kau? Penagih hutang itu lagi?" Yangyang bertanya sembari memakan ramen miliknya, Haechan mengangguk sesekali menggosok air mata dan hingus nya yang keluar.
"Huaa bagaimana ini??.. dia hanya memberikan ku waktu seminggu!! Dimana aku bisa mendapatkan uang sebanyak itu dalam seminggu??"
Haechan menggerutu sambil menggaruk meja kayu didepannya. Dia sangat bingung sekarang.. bagaimana ia bisa mendapatkan uang itu dalam waktu seminggu? ahh rasanya Haechan ingin kembali masuk kedalam perut ibunya, tapi sayangnya sang ibu sudah berada didalam tanah.
"Jika aku jadi kau, sudah ku giveaway ayah mu itu tanpa pikir panjang"
Haechan memukul kepala belakang Yangyang membuat lelaki itu mengaduh kesakitan.
"Enak saja kalau bicara, walaupun begitu dia tetap ayahku" Yangyang memutar matanya malas, Haechan sayang ayahnya ternyata.
"Memangnya berapa sih hutangnya sampai kau terlihat frustasi begitu?"
Haechan kembali mengehela napas sebelum berbicara"
"500 juta"
"UHUK.. UHUK.. WHAT??!!" Yangyang tersedak minumannya. Menurutnya ayah Haechan sangat gila meninggalkan hutang sebanyak itu pada anaknya yang malang..
"Astaga.. mau kau menjual dirimu hingga lubang mu selebar jalan tol pun akan sangat lama untuk mengumpulkan uang sebanyak itu"
Haechan menatap Yangyang tajam, dia tidak segila itu untuk menjual dirinya- tapi tidak tau kalau nanti, siapa tau dia berubah pikiran. Semesta memang bajingan, selalu bermain-main dengannya.
"Sialan, kau tidak membantu sama sekali" Haechan menelungkup kan wajahnya diatas meja, selera makannya telah hilang, yang ia pikirkan sekarang adalah bagaimana mendapatkan uang sebanyak itu dalam seminggu?
"Ah sudahlah aku mau pulang saja" Haechan menggendong tas miliknya, selera makannya telah hilang, sekarang yang ia pikirkan hanyalah pulang ke apartemen jelek miliknya. Bahkan si penagih hutang benar.. apartemen miliknya seperti akan runtuh jika tertiup puting beliung sewaktu-waktu. Miris.
Yangyang mengangguk saja sembari makan tidak lupa juga untuk memakan semangkuk ramen milik Haechan yang masih tersisa banyak.
Haechan membuka pintu apartemen miliknya sehingga menimbulkan bunyi karat yang sangat tidak enak didengar oleh telinga- maklum saja soalnya ini apartemen tua, Haechan tidak mampu untuk menyewa yang lebih bagus.
KAMU SEDANG MEMBACA
Little Slutty [Haechan X All]
Fanfiction[All genres] [Mature] Haechan and other members • BxB || Yaoi || Homo || Gay|| • Haechan x All • Don't read if you are homophobic [FOLLOW DULU DONG SEBELUM BACA]