⭐6⭐

33.3K 3K 212
                                    

"A..ku ga gitu hiks" isak ana tetapi di dalam batinnya ia sudah menyumpah serapahi licia 'awas lo licia' batin ana geram sembari mengepalkan kedua tangannya.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Licia pov

Setelah kejadian tadi yang membuat tenagaku baik fisik maupun batin terkuras, aku memutuskan untuk membolos dan mulai menghubungi keluarga asliku dan juga lusi sahabat sekakigus asistenku itu. Soal percaya atau tidaknya nereka itu urusan nanti toh aku punya bukti kalo aku alice.

Dan saat ini aku telah sampai di markas dark in the shadows atau biasa disingkat DS.

'Ternyata masih belum berubah'batinku

Cara masuk ke markas ini menggunakan sidik jari, kecuali aku tentunya yang hanya bisa masuk menggunakan retina mata, aku menggunakan retina mata dari salah satu alter egoku mari kita perkenalkan ke-3 alter ego yang ku punya.

Alterego ke-1: Jessica, adalah alteregoku yang sering keluar dari pada yang lain dan mempunyai retina berwarna merah gelap, alteregoku yang ini mempunyai sifat <ppp> polos-polos psiko:v jadi jangan sampai tertipu oleh tampangnya yang polos padahal isi otaknya hanya ada kriminalitas:v

Alterego ke-2: clarissa, adalah alterego yang mempunyai sifat fuckgirl menjerat siapa saja ke dalam pesonanya lalu meningalkannya, mempunyai retina bewarna biru terang.

Alterego ke-3: Anesca, adalah alteregoku yang dingin dan cuek mempunyai prinsip senggol bacok satu-satunya alteregoku yang paling waras, mempunyai retina bewarna gold.

Ok lanjut

'Hmm sepertinya lusi sedang diruangan senjata, biadanya kalau dia sedih dia akan berada disana' Ucapku dalam hati

Licia pov end

Normal pov

Saat licia sudah sampai diruang senjata, ruangan itu sangat gelap dan tiba-tiba lampu menyala dan terlihatlah seorang gadis yang menodongkan pistolnya ke arah licia.

"Berani menyusup lo punya nyawa berapa?" tanya nya

"Lusi" sapa licia

"Dari mana lo tau nama kecil gue ha? Jawab!" ucapnya emosi

"Lo percaya jalo gue alice?"tanya licia

"Lo jangan ngaku-ngaku deh"ucapnya sembari terkekeh dan menatap licia sinis

"Gue punya bukti"ucap licia sembari menganti retina matanya menjadi merah gelap, kemudian biru terang dan yang terakhir warna gold

Terlihat gadis didepannya mulai bergetar dan menunduk seperti menahan tangis.

"a..lice hiks huaa lo kemana aja bego?, lo oplas ko gabilang-bilang"ucapnya sembari berhamburan memeluk alice, ya gadis tersebut adalah Luciana windi milanda atau biasa dipanggil windi tapi khusus alice memanggilnya lusi.

"Cengeng banget"ejek licia

"Hiks pokoknya lu hutang penjelasan hiks ma gue" ucapnya

"Ok ok gue ceritain jadi gini..... Bla..bla..bla paham?" tanya licia mengakhiri ceritanya

"Oalh transmigrasi toh" ucap lusi sembari menganggukkan kepalanya

"Ya dan gue minta bantuan lo buat keluarga gue percaya kalo gue ini Alice elene drain alexander, anak bungsu keluarga alexander"ucap licia

l'M (not) LICIA {SUDAH TERBIT}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang