Kriiiiing~ Kriiing~
Alarm itu berbunyi menunjukkan pukul 05:00, seperti biasa Jisung, sosok pria muda yang baru berusai 18 tahun itu harus sudah mulai mempersiapakn dirinya untuk aktifitasnya hari ini.Hari ini ia akan mengantar Chenle untuk mengerjakan ujian. Ini belum ujian kelulusan, tapi ujian untuk mengisi nilai rapor nya. Chenle sudah menghafal semua materi untuk hari ini tentu saja berkat bantuan Jisung, ternyata otak jenius Jisung masih berguna untuk membantu Chenle menghadapi ujiannya.
"Kau gugup?" Tanya Jisung yang melirik Chenle yang terdengar sering menghembuskan nafasnya kasar.
"Tentu saja aku gugup, nilai rapor lebih penting untuk perguruan tinggi" ujar Chenle sembari mengupasi kulit tipis di sekitar kukunya. Inilah kebiasaan buruk Chenle jika sudah gugup. Jisung meraih tangan tu- ah maaf, kekasihnya dan mengganggamnya.
"Tangan baik, sudah berapa kali ku peringati agar tidak menyakiti tangan Chenle, itu akan sangat sakit" ujar Jisung sembari mengelus tangan Chenle yang ada di genggamannya. Chenle terkekeh melihat tingkah Jisung, akhir akhir ini Jisung selalu bisa membuat moodnya menjadi lebih baik.
"Jangan gugup, bukankah kau sudah memahami semua materinya?"
"Tapi tetap sajaaa" rengek Chenle.
Mereka sudah sampai di depan sekolah Chenle, kali ini banyak orang tua dari murid yang mengantar anaknya untuk ujian, jadi tak heran jika sekolah terlihat sedikit lebih ramai.
"Ingat, kerjakan yang mudah dahulu, jika ada yang sulit lewati, jangan terlalu sering melihat jam, dan kerjakan dengan tenang, jangan pedulikan teman teman sekitarmu" Jisung memberi sedikit wejangan pada Chenle.
"Hng, aku akan mengingat itu" Chenle melepas seatbeltnya dan hendak turun.
"Semangat" ujar jisung yang dibarengi dengan usapan kecil di kepala Chenle.
"Aku akan menunggu disini hingga jam selesai""Hng, aku masuk dulu, sampai jumpa" Chenle keluar dari mobil dan berlari kecil menuju ruangannya, rambutnya yang halus ikut bergerak kesana kemari beriringan dengan pergerakan Chenle dan itu membuat Jisung gemas sendiri dan tanpa sadar mencengkram stir mobil.
🐹🐬
Jisung terlihat telah berdiri di luar mobil dan melihat sekeliling wilayah sekolah yang dipenuhi siswa yang baru saja menyelesaikan ujiannya. Ia mencari keberadaan Chenle saat ini, tak lama netranya menangkap sosok yang dicarinya tengah berjalan sembari menunduk dan memegangi kedua tali tasnya. Wajahnya terlihat murung, Jisung sedikit melangkah dan menghampirinya.
"Hey kenapa cemberut hm?" Tanya Jisung sembari memberikan sekotak susu favorite Chenle.
"Aku mendapati beberapa soal yang sulit dan memebuatku bingung, bahkan itu lebih dari tiga, Jisuuuung bagaimana jika aku gagal" renek Chenle yang terlihat frustasi.
Jisung hanya menggeleng, apa salahnya jika kau mengerjakan ujian dan kau tidak yakin dengan jawabanmu dan itu hanya 5 soal, bukankah nilaimu tetep terlihat bagus jika kau memiliki 50 soal?
"Kau tidak akan gagal sayang, aku yakin di antara soal yang membuatmu bingung masih ada jawaban yang kau jawab dengan benar, jadi jangan khawatir" ujar Jisung sembari sedikit merapikan rambut Chenle yang tertiup angin sore.
"Benarkah?"
"Trust me" Jisung mencoba membangkitkan kembali semangat kekasihnya.
"Ingin langsung pulang?" Tawar Jisung.
"Aku ingin ke super market"
Jisung menjalankan mobilnya dan menuju ke super market, Chenle mengambil troli besar kali ini, mungkin ia akan berbelanja banyak barang pikir Jisung.

KAMU SEDANG MEMBACA
Loveguard - Jichen ✅
Novela Juvenilmenceritakan sebuah kisah ringan antara bodyguard Jisung dan Tuan muda Chenle. "ayah aku sudah besar, tidak perlu menggunakan bodyguard sepertinya~~" - Zhong Chenle "sebenarnya aku ini bodyguard apa babysitter?" - Park Jisung BxB ⚠️ Homopobic ❌ Baha...