0.06

2.2K 245 14
                                    

"Kitttt"

Krist membalikkan tubuh nya dengan raut wajah terkejut, matanya mencari keberadaan seseorang yang baru saja meneriaki namanya.

"Gun?" Krist bermonolog sembari menyipitkan kedua matanya, memastikan bahwa yang memanggilnya tadi memang, Gun.

"Oihh kittt" Gun berlarii menabrak tubuh Krist, anak itu bergerak dengan gesit, memutar-mutar tubuh Krist, melihat teman baik nya itu dari atas kepala hingga ujung kaki.

"Hey! Gun bodoh attaphan kau kenapa si?!"
"Katakan padaku Krist, yang mana yang luka? apakah mereka menyentuh mu? atau mereka melukai mu? katakann cepatt"

Krist memegang kedua bahu Gun, agar dia berhenti bergerak. Kemudian memandangi wajah Gun dengan tatapan sinis.

"Bisa diam?" Gun mengganguk sebagai jawaban, kemudian Krist melepaskan pegangan nya, membiarkan Gun kembali bergerak.

"Oke, jawab pertanyaan ku" Gun masih mendesak, sementara Krist memandangi nya dengan tatapan pasrah.

"Apa yang harus kukatakan? Tidak ada yang terjadi dengan ku, nyatanya aku disekolah sekarang. Dan masih bersamamu"

Gun masih belum puas, anak itu berdiri tepat dihadapan Krist, membuat yang dihalangi jalannya terhenti. Keduanya saling beradu pandang.

"Apalagi Gun?"
"Aku tau semuanya Krist, kau bekerja di sana kemudian digoda banyak wanita bahkan pria, beberapa orang mencoba untuk memegang bagian tubuh mu, iyakan?!"

Krist mengangkat bahu nya acuh, kemudian mengganguk kecil. Anggukan singkat yang mampu membuat Gun menjadi sangat marah, sekarang.

"Oihhh bodoh, aku sudah bilang telfon aku jika terjadi sesuatu Krist, kenapa aku harus mengetahui kabar mu dari orang lain ha?!"

"Siapa yang memberi tau mu?" Krist balik bertanya.
"Seseorang yang menolong mu malam itu, kekasihku, p'off"

Krist mematung, haha kekasih katanya.

"Krist, lain kali tolong beritau aku jika hal buruk terjadi padamu. Oke krab?" Gun memegang bahu kanan Krist, mencoba meyakinkan teman baik nya itu.

Dari dalam lubuk hati anak itu, Gun sebenarnya merasa saat ini Krist banyak berubah, Krist seperti sedang menutupi banyak hal dari nya. Dan Krist seakan menjadi lebih pendiam ketika Gun ada di sekitarnya.

"Krab Khun Gun Attaphan. Ko tod na krab~ !"
"Hm! oh iya Krist, apakah kau sedang dekat dengan seorang gadis? kauu merahasiakan nya lagi dari ku?!"

Krist menganggukkan kepala nya singkat, kemudian tersenyum simpul.

"Aku tidak mendekati nya, dia yang mendekati ku"
"Kau selalu mengatakan hal yang sama seperti ini, dan kali ini aku tidak percaya" Gun menjawab dengan tatapan dibuat sedikit sinis, namun nada suara nya setengah bercanda.

"Mai chai Gun, kali ini serius. Dia yang pergi mendekatiku dan aku hanya diam"

Gun menyerah, daripada harus berdebat lebih panjang. Setidaknya Krist mengaku sedang dekat dengan seorang gadis, itu sudah lebih dari cukup untuk Gun.

"Ah Gun" Gun menoleh, menatap kearah Krist.

"Seseorang yang menolong ku malam itu, bukan kekasih mu. Dia Singto, teman dari kekasihmu. Dia yang menyelamatkan ku kemarin dan dia juga, yang mengantarkan ku pulang."

☘︎ ☘︎ ☘︎

Singto masih sibuk dengan beberapa dokumen dimeja nya, mungkin hari ini akan terasa lebih berat.

Singtuannghh 🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang