0.09

1.9K 243 49
                                    

"Kita mempunyai tujuh kamar dilantai empat ini, dan kau bebas memilih, kamar mana yang akan kau tempati"

Bright, selaku penjaga yang ditugaskan langsung oleh Singto sebagai bodyguard khusus untuk Krist. Sedang mengantarkan tawanan special milik atasan nya itu, ke sebuah kamar di apartemen pribadi kepunyaan Singto sendiri.

"Mereka menyebut ku tawanan? tapi sejak kapan seorang tawanan diperbolehkan menentukan tempat beristirahat nya sendiri, bahkan diberi kebebasan segala" batin Krist, bingung.

Bright yang tidak merasa ada pergerakan dari Krist, spontan membalikkan tubuh nya. Membiarkan tubuh Krist, menabrak bagian depan dari tubuh Bright sendiri.

"Shia! apa yang baru saja kau lakukan? jika ingin berhenti berjalan, tidak perlu tiba-tiba begitu" Krist berbicara sembari memegangi bagian kepala nya, yang baru saja menabrak dada bidang milik Bright.

"Harusnya itu menjadi pertayaan ku. Apa yang baru saja kau lakukan, kenapa hanya diam saja?"

Krist menatap sengit kearah Bright, kemudian menarik paksa tas milik nya, yang sebelum itu berada pada genggaman tangan kanan milik Bright.

"Sebenarnya siapa tuan dan siapa tawanan, disini? Kenapa harus aku yang memilih? Kenapa tidak kau saja?!" sahut Krist, masih menggunakan nada bicara yang sama, sedikit meninggi.

"Kalau saja Khun Singto mengizinkan ku untuk memilih ruangan mana yang akan kau pakai, sudah ku antar kau ke gudang bekas di apartemen ini, sedari tadi"

Bright tidak mau kalah, membuat Krist semakin sinis menatap kearah nya.

Mereka berdua masih bertahan pada posisi yang sama, namun sudah tidak terlibat dalam perdebatan, seperti sebelumnya. Sampai beberapa orang dari lantai bawah, datang menghampiri keduanya.

"Bright" Yang dipanggil menoleh, melihat kearah beberapa orang yang datang mendekat kearah dirinya dan Krist.

"Berdiri di belakang ku" perintah Bright, membuat Krist yang mendengar itu, mengerutkan kening nya, kebingungan.

"Kenapa harus?"
"Lakukan saja! Menjaga keselamatan mu adalah perintah dari Khun Singto, jadi tolong kerja sama nya, Khun Krist krab"

Krist terdiam sejenak, kemudian menurut. Mengikuti sesuai seperti perintah Bright, untuk berdiri tepat di belakang nya.

"Ada apa memanggil ku?" Bright berbicara kepada beberapa orang yang sudah berdiri, tidak jauh dari dirinya.

"Khun Singto meminta mu untuk memberikan laporan tentang ruangan tawanan baru itu, dan jangan lupa kunci cadangan dari ruangan nya, berikan juga pada Khun Singto"

Bright mengangguk, tanda mengerti. Setelah nya, beberapa orang tersebut kembali ketempat, sesuai lokasi penugasan mereka masing-masing.

Sementara Bright, kembali mengurusi tawanan special milik atasan sekaligus teman baik nya, Singto.

"Percepat waktu, pilih saja ruangan mana yang kau mau! tugas ku bukan hanya mengawasi mu saja"

Singtuannghh 🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang