0.11

1.8K 238 33
                                    

Krist terbangun lebih awal daripada biasanya, pagi ini. Anak itu merasa mendengar suara yang sangat familiar, ditelinga nya.

"Pasti beberapa pekerja dirumah ini sudah mulai melakukan aktivitas mereka, didapur" pikir Krist, sembari menuruni kasur dan berjalan keluar dari kamar nya.

Krist berjalan menuju dapur, untuk melihat keadaan disana. Biasanya pagi pagi begini Krist akan melakukan tugas dapur dirumah nya, sendirian.

Hal ini yang membuat Krist tergerak untuk turun kebawah, dan membantu beberapa pekerja disana untuk melakukan tugas mereka.

"Sawaddee krab phi" Krist menyapa dengan sopan, sembari memberikan wai kepada beberapa orang yang terlihat lebih tua daripada dirinya, disana.

Semuanya serempak membalas wai dari Krist, sembari tersenyum kecil. Salah satu dari mereka bergerak mendekat kearah Krist.

"Tuan muda, sudah bangun?" Krist dibuat sedikit terkejut dengan kata itu, siapa yang dimaksud tuan muda olehnya? Singto? Krist menoleh kesegala arah, namun tak menemukan siapapun disana, hanya dirinya.

"Tuan muda?" ulang Krist, merasa kurang yakin.
"Ya, dirimu, Khun Singto meminta kami untuk memperlakukan mu seperti seorang tuan muda disini, jadi sebenarnya siapa dirimu? kekasih Khun Singto?"

Krist menggeleng dengan cepat, kemudian bergedik ngeri, membuat semua yang berada disana tertawa kecil melihat tingkah nya yang terbilang polos.

"Kemarilah, panggil saja aku mae jika kau mau"

Krist tersenyum, kemudian berjalan menghampiri seseorang yang ingin disebut mae olehnya.

"Apa yang kau masak pagi ini, mae?"
"Seafood. Khun Singto menyukainya, aku juga memasakkan mu beberapa"

Krist yang mendengar itu seketika memasang raut wajah cemberut, kemudian menggelengkan kepala nya, secara perlahan.

"Mae, khot thod na krab, bukan tidak ingin memakan masakan mu tapi aku memiliki alergi dengan seafood, aku tidak bisa memakannya sekalipun hanya sedikit"

Krist berbicara dengan nada melembut, seolah menunjukkan bahwa dirinya juga ikut merasa kecewa.

Semua orang yang ada disana tertegun mendengar itu. Krist benar-benar anak yang manis dan penurut, dia bahkan tidak menolak ketika seorang pekerja meminta nya, memanggil dengan sebutan mae.

Sungguh ini benar-benar akan menjadi awal yang sangat baik, katakan saja bahwa Krist pasti sangat dicintai disini.

"Aw tidak masalah, jadi apa yang ingin kau makan anak maniss? Aku akan segera membuatkan untuk mu"

Krist kembali tersenyum, untuk kesekian kalinya.
"Aku ingin memasak nya sendiri, bolehkah?"

Semua yang ada disana seketika beradu tatap, seolah sedang saling memberikan kode untuk tidak mengizinkan hal itu terjadi, namun Krist terlebih dahulu menenangkan mereka.

"Phi Singto tidak akan marah, aku berjanji untuk hal itu, na krabb mae ~"
"Berikan aku izin na, na na na, naa krabb ~" Krist berusaha keras untuk membujuk mereka.

Meskipun sebenarnya, Krist juga tidak ahli dalam hal memasak hanya saja dia tidak ingin menambah pekerjaan orang lain, dia tidak mau menjadi anak yang merepotkan.

☘︎ ☘︎ ☘︎

Singto turun dari lantai atas, menuju ruang makan. Dengan setelan kemeja berwarna biru, dan sebuah jass hitam yang menggantung tepat pada lengan kanan nya.

Singtuannghh 🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang