0.03

3.1K 268 16
                                    

Krist memandangi keduanya, secara bergantian. Dirinya kembali mencoba untuk mengingat, siapa pria bertubuh tegap yang satu ini.

"Sawaddee krab phi off" Krist berusaha mengambil alih perhatian kakak tingkat nya itu. Dan unik nya cara itu berhasil dengan mulus, Off langsung menoleh kan kepala dengan sempurna kearah Krist.

"Apa yang kau lakukan sepagi ini?" Krist bertanya.
"Ahh itu, aku ingin mengerjakan beberapa tugas, tapi sial nya aku meninggalkan buku tugas itu di kelas"

Off menggaruk rambutnya dengan kasar, terlihat layaknya seseorang yang sedang frustasi. Sementara Krist hanya mengangguk tanda mengerti.

"Dan p'sing? sedang apa kau disini?"
"Aw phi, percuma kau menanyakan hal itu kepadanya, dia tidak akan memberi jawaban apapun"

Kali ini gantian, Off yang dibuat bingung, menatap kearah keduanya secara bergantian.

"Kalian sudah saling mengenal?" Krist mengedikkan bahu nya, acuh.

"Belum, akan lebih baik jika phi memperkenalkan kami sekarang" kalimat sederhana Krist seketika mampu membuat Singto mengangkat kepalanya. Off terlihat sedikit ragu, namun setelahnya.

"Oke Krist, kau bisa memanggilnya p'singto. Dia senior diatas ku dua tahun, alumni sekolah kita juga"

"Aw kukira dia penjaga sekolah baru" Singto menatap tajam kearah Krist, namun yang ditatap hanya tertawa kecil.

"Oi krist~, sejak kapan penjaga sekolah memakai jass keren seperti ini, bahkan itu terlihat sangat mahal"
"Hm, aku berfikir ke arah hal yang sama, makanya aku ragu"

Singto semakin terlihat kesal dibuatnya, Off yang menyadari keadaan segera mengangkat suara.

"Hei phi , kami prmisi dulu na"
"Krist kemarilah aku akan mengantar mu kekelas, ayo!"

☘︎ ☘︎ ☘︎

"P'Off krab" Off menoleh.
"Apa kau yakin P'Singto teman mu itu hanya alumni biasa di sekolah ini?"

Seakan tersambar petir, Off berusaha mengatur mimik wajah nya agar terlihat lebih santai, seperti biasa saat dia bertemu dengan Krist.

"Hmm, menurut ku dia hanya alumni biasa"
"Ada apa? kenapa kau bertanya?"

Krist menggelengkan kepala dengan lucu, membuat Off bisa kembali tersenyum lega.

"Phi, kau tidak perlu mengantarkan ku ke kelas karna jika gun melihat ini, dia pasti akan berfikir kearah negatif" Off mengangguk tanda mengerti.

"Baik, aku akan meninggalkan mu disini na?"
"Krab phi"

Off berbalik, menuju kearah yang berlawanan.

"Sebentar, phi off?" Off kembali menghentikan langkah kakinya, kemudian menoleh.

"Krab?"
"Aku menitipkan Gun kepadamu, tapi belum sepenuhnya. Tolong jaga bocah itu untukku, na phi?"

Off tersenyum, hatinya tau dengan jelas bahwa Krist sebenarnya terluka dengan kalimatnya sendiri. Tapi percuma jika Off membicarakan hal itu dengan Krist, tidak akan merubah apapun.

Singtuannghh 🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang