0.15

2.1K 249 41
                                    

Singto menghentikan mobil nya, sembari menoleh kearah Krist yang masih terlihat canggung. Tangan Singto masih tak kunjung melepaskan pergelangan tangan Krist, dari genggaman nya.

"Berhenti menatap ku begitu, kau mengerikan" nada bicara Krist terdengar seakan sedang mengadu, dengan manja.

"Tidak sopan berbicara tanpa menatap lawan bicara mu, seperti itu" ledek Singto, setengah bercanda. Membuat Krist mau tidak mau menolehkan kepala kearahnya.

"Kapan kau akan melepaskan tangan ku"
"Nanti"
"Nanti itu, kapan?"
"Saat aku mulai merasa bosan"
"Jawaban yang lebih detail, kapan kau akan mulai merasa bosan" Krist mulai geram sendiri dengan tingkah Singto sekarang.

Singto terkekeh ringan, kemudian menggelengkan kepalanya perlahan.

"Aku tidak akan pernah bosan-"
"Aw? jadi jika kau tidak akan pernah bosan untuk menggenggam nya, maka kau tidak akan melepaskan nya, begitu?"

Krist menatap sinis kearah Singto, tangan nya mulai bergerak dengan sedikit memaksa agar bisa melepaskan diri dari Singto.

Anehnya, genggaman tangan Singto yang terlihat lembut itu ternyata tidak sesuai dengan tenaga pada kenyataan yang sebenarnya. Bahkan usaha keras Krist untuk melepaskan diri dari Singto malah nihil, tidak membuahkan hasil apapun.

"Aku belum selesai bicara, tenanglah"
"Hfftt, lanjutkan. Aku jadi kelelahan sendiri"
"Aku tidak akan pernah bosan-"

Singto menarik tubuh Krist, mendekat kearahnya dengan sekali hentakan saja. Membuat Krist lagi lagi hampir kehilangan kesadaran serta keseimbangan nya, karna dibuat terkejut dengan segala macam perlakuan dari Singto, hari ini.

"Aku tidak akan pernah bosan, untuk menginginkan mu, setiap waktu. Anggap saja aku menggenggam tangan mu karna aku takut didetik selanjutnya, kau akan menghilang dari pandangan ku"

Mata Singto dan Krist kembali beradu tatap, membuat Krist yang sempat terlena dengan kalimat manis Singto. Seketika memegangi kepalanya, karna merasa mengingat sesuatu.

"Oih aku ingat sekarang, singtuan!" Krist menaikkan nada bicara nya, menghancurkan adegan manis yang sebelumnya terjadi diantara dirinya dan Singto.

"Apa?" Singto bertanya, dengan nada malas. Sembari melepaskan tubuh bahkan tangan Krist, membiarkan anak itu kembali duduk di tempat nya seperti semula.

"Kau, kau adalah seseorang yang pernah kutabrak itu, benar bukan? Kita bertemu di UKS untuk pertama kalinya, apakah aku benar?" Krist terdengar sangat antusias sekarang, secepat itu mood nya berubah, awalnya sangat marah menjadi sangat senang dan bersemangat.

"Shia, kau tidak mengingat siapa aku sejak awal?!"
"Itu tidak penting, yang penting sekarang aku sudah mengingat mu"

Singto menghela nafas pasrah, Krist benar-benar menghancurkan mood nya saat ini. Sudah merusak adegan manis diantara mereka, dan sekarang Singto menemui fakta baru tentang Krist yang tidak mengingat apapun tentang dirinya, sebelum ini.

"Turunlah, aku akan kembali ke kantor"
"Ha? jadi kau hanya mengantarkan ku saja?"
"Chai krab, Khun Krist Perawat"
"Aw terdengar berlebihan, kenapa tidak orang lain saja yang menjemput ku seperti biasa nya?"

Singto menatap tajam kearah Krist, membuat Krist yang menyadari hal itu segera mengambil ancang-ancang untuk turun dari mobil Singto.

Singtuannghh 🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang