Beberapa hari mereka lewati dengan keadaan seperti kemarin. Saat ini jam menunjukkan waktu pulang sekolah. Mereka bersiap-siap akan pulang dari sekolah.
“ Rene, nanti lo jadi ke bar gue?”
“ Iya jadi, sekalian nanti mau kenalan sama orangtua lo.”
“ Tapi beneran lo mau ngebantuin gue? Maksudnya tanpa gaji?” Tanya Lee Ji Eun.
“ Yakin Lee Ji Eun.” Balas Irene.
Ibu Lee Ji Eun memunyai sebuah bar, bar tersebut terkenal tapi bar tersebut tidak ada disosial media. Konsep dari bar tersebut adalah bar speakesy trendi yang hanya dapat diakses oleh mereka yang tahu.
Sedangkan ayah Lee Ji Eun seorang dosen di Universitas Nasional Seoul. Bagaikan sendok emas, kehiduan Ji Eun terjamin dari segi materi dan kasih sayang.
Mereka berdua menempuh perjalanan selama setengah jam menggunakan bis dan berjalan kaki. Setelah itu mereka sampai di bar milik Lee Ji Eun.
“ Eomma, ini ada temanku. Katanya mau ikut bantu-bantu disini.” Uca Lee Ji Eun sambil mencari ibunya.
“ Oh ya? Mana orangnya?”
“ Ah ne, perkenalkan nama saya Irene. Teman sekelas dan sebangkunya Ji Eun tante.”
“ Ah bangawoyo Irene, santai saja dengan saya. Kalo mau bantu-bantu minta tolong sama Ji Eun ya cara meracik minumnnya?”
“ Tentu tante.”
“ Tiap akhir bulan nanti saya kasih gaji. Tenang saja, saya tidak rela kamu bekerja tanpa digaji.”
“ sebelumnya makasih tante, tapi saya disini cuman mau ngebantu Ji Eun soalnya saya gabut kalo dirumah.”
“ Saya tidak menerima penolakan Irene dan juga panggil saya eomma ya.”
“ Tapi eomma belum ngenalin diri eomma.” Ucap Irene dengan menyebut Eomma.
“ Oh iya lupa, nama eomma Lee Ye ji.”
Belum sempat membalas, Irene sudah diteriaki oleh Lee Ji Eun.“ Irene-aa ayo sini pakai celemek terus gue ajarin cara meracik minumnya.”
“ Mari eomma.” Ujar Irene dan langsung pergi ketemat Ji Eun.
***
“ Heh lo jangan kecentilan ya sama Namjoon Oppa!”
“ Apa maksud lo ha?! Gue ga pernah ya deketin dia duluan!”
Jam pelajaran sudah berakhir dikelas Seulgi dan Wendy, tiba-tiba ada peremuan masuk kelas langsung mengggebrak meja Wendy. Meja Wendy berada didepan meja Seulgi.
“ Hya! Dari awal gue ketemu lo kenapa lo nggak bisa sopan? Gue ini sunbae lo!” ucap Momo.
“ Jika lo ingin dianggep sunbae, bersikap lah seperti sunbae pada umumnya.” Ucap Seulgi yang geram.
“ nggak usah ikut campur lo!” ucap Momo.
Pasalnya Momo geram karena belakangan ini dia selalu mengajak Namjoon makan bersama tapi selalu ditolak dengan alasan membawa bekal. Tapi yang membuat dia lebih geram adalah Namjoon membawa dua bekal dan dimakan bersama Wendy.
“ Mau kemana lo?!” tanya Momo ketika melihat Wendy mendorong tubuhnya.
“ Pulang.”
“ Hya!!” teriak Momo dengan tangan melayang yang akan menampar Wendy tapi ditahan Seulgi.
KAMU SEDANG MEMBACA
PRETTY SAVAGE AND PSYCHO [ ON GOING ]
Fanfictioncerita tentang 9 gadis yang sangat rumit.