[2] Mikasa

9.1K 1.3K 32
                                    

Eren menatap dalam diam gadis yang terbaring dilantai teras rumah nya ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Eren menatap dalam diam gadis yang terbaring dilantai teras rumah nya ini. Dia masih belum sadar sejak pingsan tiga puluh menit yang lalu. 

Eren sengaja tidak membawa gadis ini masuk karena memang pada dasarnya Eren tidak mengenal gadis ini dan lihatlah penampilan nya yang kotor dan juga lusuh.

Lelaki itu mendesah pelan, memungut handphone dan menghubungi nomor seseorang. Saat ada sahutan dari seberang barulah Eren berbicara.

"Kau memiliki tugas baru.."

Eren melirik Mikasa yang masih tak sadarkan diri. Gadis itu menunjukkan wajah yang damai.

"Cari tahu datang tentang seorang gadis bernama Mikasa. Aku akan mengirim fotonya nanti.."

"..."

"Hm.."

Setelah itu Eren mematikan sambungan, mengambil potret Mikasa sebentar lalu mengirimkan nya pada seseorang yang tadi ia hubungi. Eren memperhatikan setiap inci wajah sang gadis. Bahkan dalam kondisi yang berantakan dan kotor pun dia tetap cantik.

Eren mendongak menatap langit diatasnya yang memancarkan cahaya terik. Sejuknya angin pantai berhembus menerpa wajah Eren. Hanya ada kesunyian yang menemaninya. Perasaan kosong yang entah mengapa terasa menyakitkan.

Hidup sebagai idol bukanlah hal yang mudah. Dia dicintai banyak orang, memiliki ribuan hingga jutaan fans, tapi entah mengapa Eren tetap merasa kehampaan, kesepian dan kekosongan.

Dulu Eren pernah berada dititik terendahnya, sejak kecil kedua orangtuanya berpisah dan melupakan keberadaan Eren. 

Dunia begitu kejam untuk ukuran seorang anak kecil seperti Eren. Di-umurnya yang baru beranjak sepuluh tahun Eren harus bisa hidup sendiri. Mencari uang sendiri dan menciptakan impian sendiri.

Dulu dia sangat terobsesi menjadi idol, dia ingin berteriak pada dunia bahwa dia bisa. Eren ingin menunjukkan bahwa dia bukan anak yang lemah.

Salah satu alasan mengapa dia ingin menjadi idol karena Eren ingin menyatukan kembali kedua orangtuanya. Mereka berpisah salah satu alasan nya juga karena faktor Ekonomi. Eren pikir jika dia menjadi idol dan menghasilkan banyak uang maka orang tua nya akan kembali dan mereka bisa hidup dengan bahagia, bersama.

Tapi mengapa saat tujuan Eren tercapai, saat impian dan harapan nya selama ini terwujud. Eren hanya merasa hampa, kosong dan sepi. Tidak ada lagi tekad untuknya mencari kedua orangtuanya atau menyatukan mereka.

Seakan hatinya sudah mati, Eren merasa tidak peduli dengan apapun. Dia tidak peduli bagaimana kehidupan kedua orangtuanya. Mereka lah yang menelantarkan Eren, membuat Eren yang baru berusia sepuluh tahun saat itu harus merasakan kerasnya dunia. Lalu mengapa Eren harus peduli pada mereka ?

 Lalu mengapa Eren harus peduli pada mereka ?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Black Rose ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang