[22] Lose

5.4K 751 149
                                    

Mikasa mengerang terjaga dari tidurnya kala merasakan hujaman kecupan di wajahnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mikasa mengerang terjaga dari tidurnya kala merasakan hujaman kecupan di wajahnya. Pada akhirnya dengan berat hati gadis itu membuka matanya, mendapati lelaki dengan netra kelam itu kini menyeringai di atasnya.

"Bangun, sudah pagi"

Tapi Mikasa masih mengantuk, dia tidur dengan nyenyak malam ini. Sungguh, mata Mikasa seperti sulit terbuka. Benar-benar masih ingin untuk tidur kembali.

"Bangun atau--"

Belum sempat Eren selesai mengucapkan kata selanjutnya mata Mikasa sudah kembali terbuka dengan lebar. Gadis itu langsung mendorong tubuh kekar Eren hingga membuat lelaki itu tersingkir ke samping. Setelah itu barulah Mikasa bengun terduduk sembari mengucek kedua matanya.

Eren itu nekad, dia bisa saja melakukan apa yang ia inginkan. Mikasa jadi sedikit takut dengan kata atau dari Eren. Hei! Itu pertanda yang berbahaya.

"Hari ini aku akan mengambil beberapa surat dokumentasi ke perusahaan. Kau ingin ikut ?"

Mikasa menatap Eren kala mendengar perkataan lelaki itu. Dilihatnya Eren yang juga tengah menatapnya disertai senyum lembut. Mikasa suka--Eren terlihat tampan jika tersenyum lembut seperti itu.

"Ikut"

Eren mengangguk sembari terkekeh, dia refleks mengelus puncak kepala Mikasa. Dia sudah tahu bahwa gadisnya ini akan meminta ikut. Mikasa sangat suka jalan-jalan kan.

"Kalau begitu cuci wajahmu dan turunlah untuk sarapan, hm ?"

Mikasa mengangguk, masih menikmati betapa menyenangkannya elusan tangan Eren di kepalanya. Entahlah, Mikasa hanya sangat menyukai elusan itu. Membuatnya merasa tenang dan disayangi.

Tak lama kemudian dia memilih beranjak turun dari ranjang untuk menuju kamar mandi dan mencuci wajahnya juga menggosok gigi. Setelah itu barulah dia turun ke meja makan dimana Eren sudah berada di sana menunggunya.

•Black Rose•

Seperti yang direncanakan, setelah sarapan Mikasa dan Eren pergi ke perusahaan tempat movie terbaru Eren di urus. Dia kesana untuk mengambil beberapa dokumen mengingat dia adalah bintang utama dalam movie yang baru saja diliris itu.

Mikasa termenung, menatap keluar jendela dalam diam. Tak terasa, sudah dua bulan kebersamaan Eren dengan Mikasa. Itu waktu yang sebentar seharusnya untuk membuat hubungan mereka menjadi sedekat ini.

Eren memang berbahaya, dia memiliki tindakan yang tak terduga--namun disisi lain, Eren adalah lelaki yang begitu perhatian, dan penuh kasih sayang. Mikasa bersyukur memiliki lelaki di itu disampingnya. Selalu membuat hari-hari Mikasa lebih berwarna.

Bersama Eren, Mikasa dapat mengenal dunia lebih luas. Dengan bersama Eren, phobia Mikasa pada keramaian perlahan mulai terobati. Eren membuat Mikasa mengenal apa itu dunia, mengenal apa yang tidak ia ketahui. Eren adalah alasan mengapa Mikasa bisa tersenyum seperti sekarang.

Black Rose ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang