[13] Fight

7.1K 973 97
                                    

Eren bungkam, menatap wajah damai Mikasa dalam keheningan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Eren bungkam, menatap wajah damai Mikasa dalam keheningan. Jam sudah menunjukkan pukul setengah enam pagi.

Lelaki itu menopang kepalanya guna bisa memperhatikan sang gadis.

Semalam setelah sedikit pertengkaran yang terjadi, mereka tertidur walau ada ketegangan diantara keduanya.

Mikasa juga sempat menangis semalam, dia bergetar dalam pelukan Eren. Gadis itu takut--Itu yang Eren tangkap. Walau pada akhirnya Mikasa tetap bisa terlelap.

Eren tumbuh dalam kesakitan, ditelantarkan dan hidup tanpa kasih sayang kedua orang tua. Sejak kecil Eren sudah merasakan keras dan kejam nya dunia. Dan kalian berharap Eren memiliki sifat yang lembut ?

Eren bahkan sempat melakukan konsultasi untuk menyembuhkan sifatnya yang memang sedikit 'gila'.

Ini bukan kali pertama Eren membunuh pelayan di mansion nya. Dia pernah melakukan nya juga sebelumnya, hanya saja tidak ada yang mengetahui kejadian ini selain dirinya dan beberapa anak buah nya.

Eren melakukan itu juga bukan tanpa alasan, karena pelayan itu dengan kurang ajarnya mencoba menyentuh Eren yang memang sangat tidak suka di usik. Jadi tanpa ragu Eren merenggut nyawa pelayan nya itu.

Dia tidak suka diganggu. Eren menyukai ketenangan. Dia begitu mudah emosi dan terkadang Eren juga akan sulit mengontrol amarahnya.

Eren sering melakukan tindakan yang diluar kendali nya demi memuaskan hasratnya. Tapi Eren tidak pernah menyesal. Karena bagi Eren mereka pantas mendapatkannya.

Kejadian kemarin juga memang karena dirinya. Eren lah yang membunuh kedua pelayan itu karena dengan lancang nya mengusik Mikasa bahkan mengatakan sesuatu yang kotor pada gadisnya.

Eren marah, dia yang beberapa waktu dapat menahan hasrat nya itu kembali tak terbendung dan berakhir membuatnya membunuh kedua pelayan itu.

Mereka terlalu berani dan begitu kurang ajar. Cih, mereka memang pantas mendapatkan nya.

Mengenai Mikasa, Eren tahu gadis ini takut padanya dan mungkin hubungan mereka akan sedikit berubah mulai sekarang.

Eren tidak suka orang lain mengusik dan menyakiti miliknya karena hanya Eren lah yang berhak melakukan itu.

Dia tidak berniat untuk menyakiti Mikasa, tapi Eren tidak bisa menjamin karena dia memang sulit mengontrol emosi nya.

Seolah ada sisi lain dalam diri Eren yang mengendalikan nya. Eren tidak ingin menyakiti Mikasa, itulah mengapa dia yang sempat berhenti konsultasi pada dokter pribadinya kembali menjalani konsultasi agar Eren lebih bisa mengontrol emosi nya dan tidak berakhir menyakiti Mikasa.

Itu semua demi Mikasa. Eren rela melakukan hal itu lagi, demi Mikasa! Dia tahu, gadisnya itu takut pada nya dan kenyataan itu membuat hatinya mencelos seolah dia marah mengapa Mikasa takut. 

Black Rose ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang