[16] Morning Kiss

8.8K 916 148
                                    

Menghela nafas, Eren menatap dalam diam sosok Mikasa yang tengah tertidur pulas di atas ranjangnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Menghela nafas, Eren menatap dalam diam sosok Mikasa yang tengah tertidur pulas di atas ranjangnya.

Setelah kejadian tak terduga tadi sore, Eren langsung membawa Mikasa pulang dan menenangkan gadis itu.

Tak bisa Eren bayangkan betapa jahatnya perlakuan keluarga Ackerman pada Mikasa-nya hingga membuat gadis itu ketakutan untuk kembali.

Eren mengusap peluh yang membasahi kening dan pelipis gadis itu. Sepertinya Mikasa sedang bermimpi buruk. Bahkan, gadis itu tak tenang dalam tidurnya.

Mikasa adalah gadis yang baik, memiliki hati yang lembut namun mengapa dunia begitu jahat pada gadis ini.

Eren ingat dulu dia juga merasakan kejam nya dunia. Namun Eren berbeda dengan Mikasa. Eren bebas, dia merasakan dunia luar yang tidak Mikasa rasakan.

Eren berjanji, dia akan membalas semua kesakitan yang Mikasa rasakan. Keluarga Ackerman akan mendapat ganjaran atas apa yang mereka lakukan pada gadisnya. Eren tak pernah bermain-main.

"Eungh"

Lenguhan pelan Mikasa menarik perhatian Eren. Lelaki itu langsung mengusap kepala Mikasa menenangkan sang gadis yang nampak gusar dalam tidurnya itu.

"Shh tidurlah"

Eren memutuskan ikut berbaring di samping gadis itu dan membawa Mikasa kedalam pelukan nya untuk menenangkan Mikasa yang sepertinya sedang bermimpi buruk.

Eren tahu dia terlalu berlebihan pada Mikasa. Mengukung gadis itu agar selalu berada dibawah pengawasan nya, bersikap posesif--Eren tahu itu berlebihan.

Tapi Eren tak bisa mengontrolnya. Rasa ingin memiliki Mikasa begitu besar dalam diri Eren hingga membuat Eren sendiri merasa takut pada dirinya.

Dia takut rasa obsesi itu akan menyakiti Mikasa nantinya. Dia takut rasa obsesi ini tak akan bisa mewujudkan keinginan terpendamnya untuk membuat Mikasa selalu tersenyum.

Eren takut, perasaan nya yang begitu dalam dan kuat ini malah akan menyakiti Mikasa nantinya.

Bagaimanapun dalam dirinya Eren tak ingin Mikasa berada diluar terlalu lama dalam artian Eren hanya ingin Mikasa berada di mansion nya.

Eren tak ingin menunjukkan Mikasa pada dunia, Eren tak ingin membuat banyak orang tahu tentang gadis itu--Tapi Eren sendiri mengingat bagaimana kuatnya keinginan Mikasa untuk merasakan bebasnya dunia luar--dan itu membuat Eren kalut.

Eren ingin mengabulkan keinginan Mikasa untuk merasakan lebih banyak tentang dunia luar namun disisi lain Eren tak ingin dunia mengenal Mikasa.

Black Rose ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang