Anak angkat.

227 28 2
                                    

Pagi hari indah dengan semilir angin sepoi sepoi membuat Ravael bangun dari tidurnya. ''Sistem,jam berapa sakarang?.''

[Jam 5:30 pagi tuan.]

''Masih pagi ternyata,15 menit lagi makan pagi akan datang. Kurasa lebih baik olahraga terlebih dahulu.'' Dengan semangat pagi,Ravael cuci muka dan mulai pemanasan.

Latihan sederhana di lakukan olehnya.

15 menit kemudian

Tok....tok...tok.

''Tuan muda,sarapan pagi sudah siap.''terdengar suara pelayan wanita yang malu malu.

Mengingat kejadian kemarin,Ravael tak terlalu memikirkannya. Ia segera datang mengambil makanannya dan mengunci rapat rapat lintu kamar kembali. Tentunya hal ini maklum bagi mereka yang menghindari perhatian orang orang akibat paras seseorang.

Setelah mengambil makanan,Ravael melanjutkan latihan paginya selama 30 menit kemudian. Tak lupa,Ravael membuat kondisi makanan tersebut berhenti waktunya agar tetap hangat dan nikmat.

Setelah 30 menit,ia mandi secepat dan sebersih mungkin. Dengan cekatan,ia memakai pakaian dan makan.

Bertepatan dengan selesainya makan,suara ketukan pintu terdengar.

Tok tok tok.

''Tuan muda,apakah makannya sudah selesai?.''

Suara pelayan terdengar lembut malu malu. Entah kenapa setiap kali pelayan yang datang,pastinya selalu pelayan yang sama.

''Sebentar!!.'' Merapikan perlengkapan makanan penginapan dan segera,Ravael membawanya keluar untuk di serahkan ke pelayan.

Buka pintu kamar dan segera,Ravael menyerahkan gerobak yang berisikan makanan. Namun,ketika Ravael ingin masuk kembali ke kamar,ia di hentikan oleh pelayan.

''Tuan muda,tunggu. Ada titipan surat untuk anda. Kalau tidak salah,ini berasal  dari kerajaan.''

Ambil surat tersebut dan segera,Ravael menutup rapat rapat tanpa tak lupa di kunci juga.

Isi dari surat tersebut adalah

{Untuk Ravael,putra sang Dewi Sirius}

{Kami dari pihak Kerajaan Insvile berharap minta maaf akibat kelakuan pelayan kami. Bila anda tak terima dan menginginkan kompensasi,maka saya mohon anda datang ke istana Kerajaan Insvile. Setidaknya bila anda mau,kami pihak kerajaan akan memberikan gelar duke pada anda.}

{Terimakasih.}

''Hmm~,sudah jelas ini hanya untuk menjilat diriku. Sistem,apakah rumor aku anak Dewi Sirius benar benar di percaya?.'' Heran Ravael karena bisa bisanya pihak kerajaan percaya rumor dirinya anak asli Dewi Sirius.

[Memang telah di percaya tuan. Karena,pihak gereja ketika menghubungi Dewi Sirius,Dewi Sirius sendiri mengaku bahwa anda adalah anak angkatnya. Jadi,mungkin saja pihak kerajaan takut bahwa anda bawa bawa masalah pada kerajaan juga.]

Tersenyum kecut seketika Ravael. Entah apa pikiran dewi sableng itu,bisa bisanya ia menganggap dirinya anak angkatnya.

''Yah,ambil sisi positifnya aja lah.'' Setelah ini,Ravael rebahan kembali di kasur.

Menatap langi langit kamar sambil memikirkan sesuatu. Hari yang membosankan,itulah pikiran Ravael saat ini. Walaupun masih pagi pagi,tetap saja tak ada hal yang menarik ia lakukan.

''Sistem,ciptakan sebuah pesawat remote control ukuran sedengan. Fitur pesawat adalah kamera,energi tak terbatas,dapat melepaskan misil bomb hidrogen,kecepatan bisa melebihi cahaya,ketahanan pesawat bisa memasuki black hole,dan jarak kontrol tak terbatas walaupun berbeda dimensi.

The Strongest Who Has no Feelings.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang