Japan.

106 13 0
                                    

Tokyo Solamachi, Tokyo, Jepang.
Malam jam 20:00

Terdapat sosok laki laki remaja umur 18+. Terlihat,ia menggunakan penutup mata layaknya orang buta. Rambut dan bibir berwarna ungu,dengan rambut yang di tegakkan keatas. Pakaian lengan dan celana panjang dengan warna hitam agak keunguan. Dapat dipastikan,aura maskulin yang keluar membuat wanita yang disekitarnya agak mabuk.

''Hai, itu ada gojou satoru versi rambut ungu lo, onii-chan!.''

''Ya, mungkin dia lagi ngecosplay, adikku?.''

*ckreeekk

*ckreeekk

*ckreeekk

*ckreeekk

Nampaknya, pemuda berambut ungu dengan penutup mata menjadi viral di media sosial akibat penampilan meraik dari pemuda tersebut. Terutama, bibir ungu bluberry yang terlihat begitu lembut dan manis, seakan dapat dimakan dan di jilati.

'Sistem,apakah ini yang namanya di potret?.' Cukup bingung Rava dengan sekelilingnya. Dari ingatan yang didapati dari Rias, hal seperti ini menandakan bahwa sesuatu yang menarik atau hal yang membuat tertarik akan disebar luaskan dengan media yang disebut dengan foto,yaitu pemotretan.

[Ya, mungkin sebentar lagi kau akan terkenal,Rava.] Terdengar nada cekikikan dari Rias. Rava mengrenyitkan keningnya,karena terdengar mencurigakan nada bicara Rias.

'Kalo begitu,apa maksudnya Gojou Satoru versi rambut ungu?.'' Yang ini benar benar membuat Rava bingung. Orang yang tak ia kenal malah ia dibandingkan dengan orang tersebut.

[Oh, kalo itu adalah salah satu tokoh dalam sebuah film atau vidio.] Kembali lagi,sebuah ingatan tentang pengertian film atau vidio dalam otak Rava.

Tersenyum sendiri bibir Rava. Hal ini memvuat pemotretan semakin meriah bahkan saling berdesakan. Namun, terlihat tak ada yang berani dekat dekat dengan Rava.

''Kalo aku membuat ledakan sihir dilangit, bagaimana reaksi mereka ketika melihatnya. Baiklah, sebelum itu lebih baik kupasangkan saja skill <can speak any language> pada tubuh ini, dan juga Rias pasangkan skill kembang api skala besar pada tubuh ini.'' Gumam kecil Rava tak terdengar oleh semua orang yang lagi sibuk memphoto Rava.

[Skill telah terpasang,Rava.]

Setelah itu, Rava menatap sekeliling sambil menengokkan kepalanya. Walaupun pandangan matanya 360°, namun itu akan terlihat aneh bila orang orang mengetahuinya.

''Ano, bisakah kalian mudur 10 meter dari ku sebentar. Aku akan membuat sebuah sihir di sini.'' Suara merdu,lembut,dan tegas keluar dari mulut Rava layaknya guntur bagi wanita yang mendengarnya.

*kyaaaaaaa.

Menjerit mereka mendengar suara merdu Rava. Akhirnya, beberapa saat kemudian orang orang yang mengelilingi Rava mulai mundur 10 meter secara perlahan sambil mempotret apa yang akan dilakukan Rava.

Melihat sekitar dan orang orang telah menjauh,Rava memulai aksinya. Tangan kanan terangkat dan mulai mengucapkan skill dengan keras.

''<kembang api skala besar>!.'' Seketika,telapak tangan Rava bercahaya dan mulai menembakkan cahaya tersebut keatas langit.

Lintasan cahaya warna warni terlihat di terbang melesat menuju langit. Seketika itu juga

*duaaarrr

*duaaaarrr.

*piyaaaar.

Langit malam jam 20:17 Tokyo mengalami kejadian besar. Tanpa ada acara khusus ataupun penyelenggaraan apapun, langit malam berubah menjadi terang dengan berbagai  ledakan kembang api yang seakan tiada hentinya meledak dilangit.

The Strongest Who Has no Feelings.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang