Kota Vodka bagian barat,daerah keluarga kelas terendah.
Kling...kling.
Kling...kling.
Kling...klingSuara alunan nada indah dari lonceng di topeng anak berambut crimson bertopeng rubah bercorak merah. Semua perhatian penduduk daerah barat teralihkan ke sosok anak berusia 6 tahun dari penampilannya.
'Jadi,ini daerah keluarga miskin dan pengemis. Tak seperti kubayangkan,ternyata tempat disini menjaga kebersihan dan tak kumuh maupun kotor. Hubungan antar tetangga dan warga daerah begitu harmonis karena saling bahu membahu. Ini adalah surganya orang orang yang menginginkan keadaan damai penuh kegembiraan.' Tanpa sadar,Ravael tersenyum lembut di balik topengnya.
Ketika Ravael berjalan,ia kembali menyita perhatian karena suara lonceng yang ada di samping topengnya itu. Ravael berjalan mendekat ke arah pengemis yang kelihatannya butung tangan kirinya.
''Pak,ini ada bekal kecil dari saya. Mohon di terima.'' Tiba tiba muncul kresek kertas dari ruang hampa di tangan Ravael. Serahkan bungkusan sembako tersebut pada pengemis itu.
Tentunya,pengemis tersebut kaget melihat hal gaib seperri itu. Namun,dengan tulus ia berkata ''Terima kasih nak.''
Setelah menyerahkan bingkisan sembako pada pengemis itu,Ravael berjalan mendekat kearah pengemis selanjutnya. Namun ketika sudah setengah jalan,terdengar isak tangis disertai ucapan terimakasih berkali kali dari pengemis tersebut.
Terdengar juga berbagai teriakan enak,dan isi kotak kertas selanjutnya mengeluarkan suara benturan tembaga. Dan ternyata adalah null tembaga berjumlah 100 null.
Hal tersebut membuat secerah harapan para penduduk kalangan terendah. Perlahan,sedikit demi sedikit orang orang mulai mendekat ke Ravael.
Dengan lembut juga,Ravael memberikan mereka sembako yang sama. Akhirnya,orang orang mulai ramai mendekat ke Ravael ketika reaksi mereka yang mendapat sembako dari dirinya.
Dengan cekatan dan lihai,Ravael memberikan sembako pada orang orang yang mulai berbaris memanjang demi mendapat sembako.
Mereka tak seperti orang orang tamak dan rakus. Terlihat bahwa mereka begitu bahagia tanpa meminta tambahan sembako.
3.500 penduduk keluarga miskin maupun pengemis berjalan memanjang mengarah ke anak berusia 5 tahun dengan postur tubuh 6 tahun.
Tentunya hal ini mengundang kabar gembira bagi kalangan keluarga terendah akibat mendapatkan dana sebesar 100 null tembaga. Dana sebesar itu cukup bagi mereka selama 1 bulan dengan makan teratur dan dengan tambahan beras 10 kilo membuat tambahan waktu satu minggu bertahan bagi mereka.
Berkst orang orang teratur dalam berbaris,hal ini mempercepat waktu yang ada sehingga 3.500 orang telah di beri sembako dalam jangka waktu 3 jam.
Mungkin akibat hidup susah penuh cobaan dan juga harus berburu kehutan demi mendapat bahan makanam,mereka berimprovisasi atau berkembang agar bisa mempertahankan hidup lebih lama.
Salah satunya menjaga kebersihan lingkungan dan keharmonisan masing masing.
Suka cita penuh perasaan senang para penduduk pada Ravael. Tak luput anak seusia dirinya bahkan nenek nenek juga memberikan rasa terima kasih amat besat.
Setekah memberikan sembako secara menyeluruh,Ravael tiba tiba menghilang layaknya di telan bumi. Trntunya mereka heran dengan anak 5 tahun itu.
Datsng tak di undang,pergi tak ucap salam.
Aneh.
****
Kamar penginapan bulan perak.
Merebahkan dirinya,Ravael pada kasur. ''Kurasa ini melelahkan.'' Gumam Ravael menghela nafas sambil perlahan memejamkan mata.
Namun ketika terlelap,sebuah ketukan pintu terdengar.
''Tuan muda,sudah waktunya makan siang.'' Terpaksa,Ravael membangunkan dirinya dan berjalan mendekat ke pintu dan membukakannya.
''Terimakasih.'' Tak sabar,ia menarik paksa tanpa sadar ekspresi yang di keluarkan oleh pelayan penginapan bulan perak.
Ketika Ravael menatap pelayan tersebut,terlihat hidungnya mimisan dan pipinya merona.
''Kyaaa~, ada tuan muda tampan dan imut banget~.'' Berlari pergi pelayan tersebut.
Tentunya,seketika Ravael sadar. Ia melupakan bahwa topengnya ternyata terlepas. 'Ahh~,masalah baru lagi.'
---'---
Setelah makan,Ravael kembali merebahkan tubuhnya ke kasur setelah meletakkan perlengkapan makanan di depan kamar.
Ia mulai terlelap dengan kondisi baju terlepas,membuat hanya menggunakan celana saja. ''Ahhh~,hari yang nyaman penuh masalah.''
KAMU SEDANG MEMBACA
The Strongest Who Has no Feelings.
AcciónDia adalah sosok yang tak ada. Bukan berarti,keberadaannya tidak ada,melainkan seharusnya tak akan pernah ada. Dengan sebuah kemampuan 'limitless imagination' dia bisa menciptakan apapun tanpa batas. Tak perlu baginya untuk mengetahui proses pembuat...