"sayang ayolah, Mom benar benar memohon kali ini"
Lisa menghela nafasnya, baru saja keluar kamar sudah ditodong oleh sang ibu.
"Tapi aku harus kuliah Mom" balas Lisa yang malah membuat sang ibu memeluk lengannya dan berjalan disamping lisa yang akan menuruni tangga
"bolos saja, kau tak kuliah juga tak apa..toh banyak pengusaha yang menginginkanmu" sahut sang ibu membuat lisa menoleh pada sang Ayah yang berada di sofa
"Dad kau dengar sendiri? astaga Mom.. kau seharusnya memintaku untuk rajin berkuliah" balas Lisa
"untuk apa? lebih penting kau temani Mom saja bertemu calon mertuamu.. toh Putra Mahkota pasti sangat senang jika bertemu denganmu.. ayolah sayang Mom sudah berjanji pada Ratu Haera, kau tak akan tega mempermalukan Mom kan?" jelas sang ibu yang membuat Lisa sebal
"Mom sudah berjanji takkan memaksaku, lagian calon mertua apa sih? aku bahkan hanya tertarik belum taraf cinta hingga menyebut ibunya calon mertua" balas Lisa yang langsung memakan Macaroon yang berada di meja
"Nah itu kan belum dan nanti akan pasti.. jadi ayolah Princess, Uri Baby, kesayaangan kami.. ikut Mom ya?" bujuk sang Ibu yang tak lelah
"Dad jangan diam saja! bantu akuuuuuuu" rengek Lisa pada sang ayah
"Sayang biarkan saja,lagian Lisa masih ingin bebas" ucap sang Ayah yang mengundang jempolan dari lisa
"Oh tentu tidak Honey, kau tau sendiri gadis kecil kita ini selalu berganti lelaki tapi tak pernah ada yang dibawa menghadapku.. lagian ini Putra Mahkota loh, seharusnya kau bersyukur sayang.. bahkan diseluruh penjuru negri menginginkan Putra Mahkota lee" jelas sang ibu seraya menatap Lisa meyakinkan
"yasudah biar orang lain saja yang mendapatkan Minho oppa.. aku belum berminat" balas Lisa tak peduli seraya memakan Macaroon nya lagi agar moodnya tak hancur
"Hey mana bisa! Putra Mahkota jelas jelas menginginkanmu pada Mom.. dan Mom sudah berjanji untuk membawamu sekarang, ayolahh bisa bisa Mom malu dihadapan teman teman Mom apalagi Ratu Haera.. Sayang, apa Mom harus menangis dulu agar kau menuruti kemauan Mom?" ucap Ibu Lisa seraya menatap wajah Lisa dengan wajah seperti ingin menangis
"Aughh hajima jangan memasang raut wajah itu didepanku! baiklah jam berapa eoh? padahal aku sudah ada janji dengan Joo Hyuk Oppa" ucap Lisa seraya melihat pada jam ditangannya
"Tunggu, Joo Hyuk? maksudmu CEO Nam Joo Hyuk?" tanya sang ayah yang kini bertanya dengan antusias pada Lisa
Lisa mengangguk membuat sang Ayah menatapnya tak percaya
"Woah Dad tak tau jika kenalanmu hingga di barisan pemilik perusahaan.. siapalagi yang kau kenal selain CEO Nam?" tanya sang ayah kepo
"Siwon Oppa,Soo Hyun Oppa,Junmyeon Oppa, Seunggi Oppa,Tae___"
"yak yak yak kenapa malah mengabsen sih?astaga tetap saja Putra Mahkota yang terbaik" potong sang ibu
"Anni.. Dad sudah kenal baik dengan pria pria yang kau sebutkan tadi ,ahhh dad tak menyangka jika mereka menyukaimu nak pantas saja mereka terlalu baik pada Dad bahkan selalu memberikan hadiah kelewat wajar dan ternyata ini alasannya hahaha aku mengerti sekarang " jelas sang ayah dengan kekehannya
"Dad, bahkan aku belum menyebutkan semuanya " balas Lisa sebal
"tak perlu.. karna yang penting sekarang adalah kau akan menemani Mom kan?"tanya sang ibu lagi membuat Lisa menghela nafasnya lalu menoleh pada sang Ayah yang malah bertingkah seolah tak melihatnya
"Dad" panggil lisa
"Dad tak masalah, selama kau bahagia bersama siapapun itu maka Dad akan mendukung" ucap sang ayah membuat lisa menoleh pada sang ibu yang juga tengah menatapnya degan tatapan memohon