Lisa memandang dengan seksama pasien yang masih terbaring saat ini. Tentu saja ia kini menemani orang yang bahkan tak tau namanya
"wajahnya tak asing.. aughh ayolah biasanya aku selalu ingat jika menyangkut lelaki tampan" keluh Lisa sebal karna sungguh rasanya wajah lelaki itu agak familiar namun sialnya ia tak mengingat apa apa ditambah muka lelaki tampan ini penuh lebam
Mata terpejam itu perlahan terbuka dengan sebuah ringisan yang sepertinya merasakan sakit dan tentu membuat Lisa terkejut dan langsung mendekatkan dirinya pada pasien itu dengan cepat
"gwaenchanha?perutmu sakit? ada yang kau inginkan?eh atau mau apa?katakan?" ucap Lisa beruntun yang hanya dibalas tatapan oleh lelaki itu yang lagi lagi membuat Lisa merutuki kebodohannya
astaga kenapa Lisa harus secerewet ini sih? aughh seharusnya ia menjaga wibawanya saat ini! ah tapi masa bodoh,melihat lelaki itu yang menatapnya tak mengerti
"ah are you okay?what do you feel now?" tanya Lisa yang kini mengubah bahasanya
"drink.." lirihnya yang membuat Lisa menegakkan tubuhnya
"wait a minute okay" balas Lisa yang langsung menyambar air minum di nakas dan menuangkannya pada sebuah gelas dan mengambil sedotan dengan cepat. Membantu lelaki itu untuk minum yang sepertinya memang kehausan
"are you a tourist ? You got mugged or was it an accident? Geez I was really surprised to find you on the side of the road covered in blood and wounds .. I don't even know your name? So tell me what's your name, you got nothing but your body .. Do I need to call the police?" cerocos Lisa yang bukannya mendapat jawaban malah mendapat ringisan
(apa kau seorang turis? kau dirampok atau ini kecelakaan? astaga aku sungguh terkejut menemukanmu berada di pinggir jalan dengan bersimbah darah dan luka.. aku bahkan tak tau namamu? jadi katakan siapa namamu, kau tak membawa apapun selain tubuhmu.. apa aku perlu telfon polisi?)
aughh lagi lagi ia merutuki dirinya karna tingkat keponya yang sangat tinggi itu
"astaga aku lupa memanggil dokter" ucap Lisa cepat yang langsung memencet bel di tembok berulang kali hingga tak lama dokter pun datang bersama para suster
"Oppa bagaimana keadaannya?dia meringis kesakitan" tanya Lisa yang memang mengenali salah satu dokter muda nan tampan yang satu ini ya tentu saja merupakan salah satu koleksi lelaki Lisa
"tak apa kondisinya sudah lebih baik, lukannya akan terasa sakit jika biusnya sudah hilang.. hanya saja jangan terlalu banyak bergerak karna lukanya masih basah dan rentan untuk jahitannya terbuka,tenang saja akan ada suster yang akan memeriksanya rutin" jelasnya dengan bahasa inggris yang tentu saja agar pasien bisa mendengar sendiri
"and later there will be hospital staff who will ask your identity, and will directly contact your family because we need a guardian who is responsible for you" ucapnya lagi pada pasien yang mengangguk pelan
"aku saja walinya untuk saat ini, ah tolong sekalian administrasinya juga" potong Lisa membuat Dr.Prk Chanyeol itu langsung menoleh pada Lisa
"wae?kau mengenalnya?" tanyanya yang dengan nada cemburu kentara mengejutkan kedua suster yang sepertinya terasa canggung karna melihat sikap tak biasanya sari Chanyeol yang sangat tenang dan berwibawa
"anni.. haya ingin" sahut Lisa santai seraya berdiri disamping Chanyeol dan memegang lengan lelaki itu dengan lbut dan menggenggamnya membuat senyum di wajah Chanyeol tak bisa ia tahan
"Suster Kim tololng urus administrasinya dan kirim padaku.. suster Na periksa dengan rutin pasien ini dan laporkan hasilnya jika ada perubahan" perintah Chanyeol dengan tegas yang tentu saja dipatuhi oleh kedua perawat yang mendampinginya
heol sepertinya mereka melupakan Manurious yang hanya bisa memandangi Lisa dan Chanyeol bergantian
"dan kau gadis kecil ,aku menunggu penjelasanmu" ucapnya seraya menoel hidung Lisa dengan lembut
"arraseo aku akan menjelaskannya nanti,Oppa bekerja saja lebih dulu aku akan menjaganya hari ini" balas Lisa yang mendapat anggukan dari Chanyeol
"baiklah nanti sore Oppa antar pulang,jika butuh sesuatu hubungi aku" ucap Chanyeol yang langsung memeluk Lisa yang kini mengangguk seraya membalas pelukan Chanyeol mengabaikan ketika orang disana yang sudah seperti kambing conge
Chanyeol pergi untuk bekerja dengan oara suster yang juga mengikutinya meninggalkan Lisa dan Pasieen itu.
"Manurious,thank you for helping me" ujarnya dengan logat Inggris yang kental dan entah kenapa terdengar sangat merdu di telinga Lisa.. memang ya suara orang tampan tak pernah mengecewakan!
Lisa tersenyum dan mengangguk kemudian berdiri di samping brankar itu.
"do you remember your family number?friend? or anyone you can contact?" tanya Lisa yang mendapat gelengan perlahan dari Manurious membuat Lisa mengangguk mengerti
"its okay, you can tell me if you remember something" balas Lisa ramah yang mendapat senyuman tipis dari Manu yang oh sial! apa lelaki ini jelmaan Ken? mengapa wajahnya tidak nyata sekali!
"thank you" ucap Manu dengan pelan namun suaranya terlihat masih jantan, hell bagaimana bisa ia lupa nomor keluarganya? ah bukan lupa,lebih tepatnya purapura lupa. Tentu saja ia ingin lebih banyak waktu dengan gadis dihadapannya ini meski sedikit terkejut akan apa hubungannya dengan dokter tadi tetap saja Manu harus memastikannya sendiri bukan?
dan untuk keluarganya, ia bahkan bisa memastikan jika mereka akan langsung menaiki jet pribadinya untuk langsung terbang menemui Manurious Alexander Landerge yang merupakan Putra Bungsu Raja Edward 2 yang kini menjadi pemimpin negara Inggris dengan Ratu Ellisabeth Landerge yang menjadi pendampingnya.
"istirahatlah,aku akan menjagamu hari ini karna jadwalku kebetulan kosong" ucap Lisa seraya membenarkan selimut Manurious dengan perlahan.
"perutku sakit" balas Manu dengan bahasa inggri yang membuat Lisa menatap lelaki itu bingung dan kasihan
"apa yang harus aku lakukan? tak bisakah kau menahannya? apa sangat sakit?" tanya Lisa beruntun yang dijawab anggukan oleh Manu
"aku akan memanggil dokter" ujar Lisa yang akan memencet bel itu namun ditahan oleh manu yang memegang pelan sebelah tangan Lisa hingga gadis itu menoleh
"kau bisa melaukan ini" balas Manu yang membuka selimutnya,menyimpan sebelah lengan Lisa diperut sampingnya dan menggerakkan tangan gadis itu dengan pelan
"bilang saja jika ingin dielus" sahut Lisa yag langsung duduk di brankar itu dan mengelus perut yang tak terluka ahh jangan lupa benjolan sexy yang terasa oleh jari jari Lisa yang malah semakin betah hehe