Pagi ini Lisa diantar Minhyun, lelaki itu tak henti hentinya bersikap malu malu yang membuat pagi lisa terasa berbeda. Gadis itu selalu menggodanya yang semakin membuat pipi dan telinganya memerah.
"Oppa" panggil Lisa saat lampu merah sedang menyala di jalan ini membuat Minhyun menoleh mendapati Lisa dengan wajah tengil nya
"enak ya?"
blush!
wajah Minhyun merona yang tebtu saja membuat Lisa tertawa
"Oppa kenapa responmu menggemaskan sekali sih" ujar Lisa disela tawanya seraya mengelus pipi Minhyun dan bergerak cepat untuk mengecupnya
"Lisaya geumanhae,aku malu" ucap lelaki itu pelan membuat Lisa lagi lagi meledakan tawanya
"arraseo aku akan diam, tapi aku ingin duduk seperti ini!" ujar Lisa yang langsung berdiri dan duduk di paha Minhyun menyamping membuat lelaki itu tebtu saja terkaget
"anniya Aku sedang menyetir" ujar Minhyun yang malah mrmbuat Lisa membaringka kepalanya di bahu Minhyun dengan tangan mengakung di leher lelaki itu
"Shireo! jalan saja.. aku masih ingin seperti ini" balas Lisa manja yang membuat Minhyun tersenyum dengan wajah merona.. astaga gerah sekali rasanya!
Lampu sudah berganti, Minhyun menjalankan mobilnya dengan posisi Lisa yang berada dipangkuannya, meski sesekali menoleh pada gadis itu yang tengah memandangnya bahkan mengecup bibirnya nakal,untung saja ia masih bisa fokus menyetir
Lisa melihat profil side wajah minhyun dngan kepala yang masih bersandar dibahu lelaki itu menghadap lehernya. Tanganya terulur untung mengelus pipi lelaki itu yang kini menoleh untuk tersenyum dan menikmati elusan tangan Lisa.
Ia tak mengerti, bahkan untuk lelaki sebaik Minhyun, setampan Minhyun dan sedewasa Minhyun belum mampu meluluhkan hatinya. Lisa tak tau entah memang tak bisa atau ada yang salah dengan hatinya? ataukah memang belum menemukan rumah yang 'tepat' hingga membuatnya terus mencari dan mencari hingga tak sadar jika banyak hati yang menanti dan akan terluka jika Lisa telah menemukan tambatan hati.
***
Seperti biasa pagi ini diawali kelas yang sagat membosannkan hingga kepala Lisa bersandar pada bahu Seojun yang memang selalu menjadi orang yang duduk disamping Lisa dan itu wajib! karna jika tidak,Seojun pasti akan mengibarkan bendera perang bahkan dari tatapannya saja hingga orang orang kelas itu lebih memilih untuk menghindarinya karna tak mau berurusan dengan Pewaris Tahta Han Group yang bergelut pada bisnis berlian
"bosan ya?" tanya Seojun yang diangguki Lisa, lelaki itu langsung melihat jam dan memang mata kuliah akan berakhir sekitar 40 menit lagi, lelakinitu mengambil earphone dan dipasangkan ketelinga Lisa kemudian menyetel lagu kesukaan gadis itu yang membuat Losa tersenyum karna kepekaan Seojun
"gomawo" ucap Lisa seraya menggesekkan hidungnya ke bahu Seojun yang dibalas kekehan pelan lelaki itu dan anggukan membuat Lisa kembali bersandar nyaman dibahu Seojun dengan lelaki itu yang fokus untuk belajar.