hi guys, how your weekend?
kita challenge lagi yuk!
140 votes = publish dua chapter
gimana, pasti bisa dooong kan teume dan reader ku keren keren semua 😉
anyway happy reading and good luck!
.
.
Author's POV
"Asahi....."
Asahi menemukan enam pasang mata memadanginya dengan seksama, "Sa-- Sayang... gimana hasilnya?" tanya pria itu.
"Wah.... Beneran balik jadi pak Asahi." Komentar Som polos, ia memandang Romy dengan mata berbinar, "Berhasil pak."
Romy menyodorkan kamera depan agar Asahi bisa melihat wajahnya, "Em.... Kayaknya formula yang ini berefek ya, gimana perasaannya?"
Asahi bercermin sesaat lalu menggaruk kepalanya canggung, "Em... serasa abis tidur berhari hari."
Romy dan Som menghela nafas lega, "Kita liat hasilnya sebulan, kalo berubah lagi kabarin Lawoo atau Som."
Lee Sayang mengangguk kemudian dua tamu itu pamit pergi, Asahi meregangkan tubuh seraya berjalan ke kamar mandi untuk bercermin lagi. "Hmm.... Beneran udah balik." Gumamnya menyentuh wajah dan rambut.
"Kamu beneran ngga papa?" tanya Lee Sayang menyusul pria itu ke kamar mandi.
"Kayaknya ngga papa, kayak yang tadi aku bilang... berasa abis tidur berhari hari. Emang kenapa?" tanya Asahi.
"Habis minum penawar itu kamu pingsan," jelasnya, "Ngga kunjung sadar sampe lima jam, denyut jantung kamu sampe diperiksa takut kamu kenapa napa."
"Lima jam berarti.... udah mau jam dua belas dong." Cetus Asahi memeriksa ponselnya, "satu jam lagi kita harus keluar dari cottage Yang."
"Aku udah beres-beres dibantuin Som, tinggal nunggu kamu siuman aja." Jelas Lee Sayang, "Makan siang ya abis itu baru kita jalan pulang? Udah aku masakin gyudon sama telor."
Asahi mengangguk seraya kekasihnya menyiapkan makan siang, "Ah.... Hari ini akhirnya cerah, kita jalan jalan dulu ya sebelom pulang." ajak Asahi sembari menatap keluar cottage seraya perempuan itu mengangguk.
.
Your POV
"Yang.... Kalo kepribadian aku lagi berubah.... kayak gimana sifatku?" tanya Asahi yang mengajakku jalan di pinggir pantai sebelum kembali ke apartemen, setelah minum cairan penawar sepertinya sikap Asahi tidak sedatar yang biasanya, terbukti dari genggaman tangannya yang tak lepas dariku.
"Emang kalo kukasih tau kamu mau jadi kayak gitu?" godaku, "Yang jelas beda banget sama kamu."
Asahi memanyunkan bibir –kebiasaannya ketika sedang berpikir keras. "Sayang.... Aku ngga tau bakal tahan berapa lama efek cairan penawar yang kuminum. Tapi... kalo misalnya kepribadianku berubah lagi,.... Apa kamu bakal ninggalin aku?"
"Eh? Apasih.... Kamu mikirnya kok negatif gitu?" tanyaku khawatir, "Selama kamu inget kalo aku seseorang dalam hidup kamu ya... itu bisa diomongin."
"Aku kuatir kamu terbeban dengan kondisiku yang ngga stabil." Balas Asahi, "Apalagi yang berubah kepribadian, bisa aja aku jadi anak kecil ato anak sekolah dan itu diluar kendali aku Yang, makanya aku..."
"Wah... ini kalimat terpanjang kamu selama jadi Asahi loh." Komentarku takjub dan dibalas dengan keheningan, "Yah... baru juga dipuji."
"Bentar... awannya lagi bagus." Asahi mengganti topic pembicaraan seraya membidik beberapa pemandangan dengan kamera, ia gemar fotografi tapi tidak suka selfie jadi foto kami sangat sedik—
"Yang, ayo foto mumpung lagi bagus nih lautnya." Tiba-tiba Asahi menggamit tangan dan kemudian....
BYUR!!!
"Yah!! Baju aku!!" sontak aku berlari menuju tepian seraya menarik tangannya, ombak 'membelai' punggung dan membasahi pakaianku. "Aduh mana baju udah di koper semua, parkiran jauh pula hadeuuu.."
"Hhhhh untung kameranya ngga kena, lumayan mahal ini." Komentar Asahi menyulut emosiku, disaat seperti ini dia malah kuatir sama ponselnya daripada aku. "Yang, baju kamu gapapa k--"
"Aku mau ke parkiran sekarang." kurogoh saku tas Asahi dengan gusar, "Kamu periksa aja tuh kamera ato hapemu kebasahan ato engga ntar masuk angin mereka kalo ngga dicek."
Setelah menemukan kunci mobil aku berjalan cepat dengan perasaan kesal marah sedih bercampur menjadi satu, tak mempedulikan Asahi di belakangku.
"Nyebelin banget ughhhh.." aku menggerutu seraya menyeka airmata yang bergulir di pipi, "Gimana bisa gadget lebih penting dari aku? Huh liat aja aku cuekin sebulan biar tau rasa."
Tiba-tiba seseorang membuka pintu mobil tempatku duduk, menyabet handuk kecil yang kuletakkan di dashboard seraya berkata, "Maaf kalo aku ngga peka, nih keringin badannya jangan sampe kamu sakit." perintah sosok itu, "ini minyak aromaterapi kebetulan aku bawa di tas."
Aku tertegun memandang sosok di depanku, rasanya.... Seperti anda menjadi Ironmen
Kepribadian Asahi berubah lagi dalam waktu kurang dari 24 jam, menandakan cairan penawar yang Som bawakan tidak berhasil mengatasi perubahan itu.
.
.
.
Kira2 jadi siapa nih Asahi?
ada yg bisa nebak?
akan terungkap di chapter selanjutnya ya~ 😀✌🏽
KAMU SEDANG MEMBACA
PERSONA • TREASURE X TRUZ ✓
Fanfiction"Ganteng doang, kepribadiannya ganda" - Lee Sayang, 2021- #4 romy #5 ruru #6 multiplepersonalities #9 fftreasure #8 treasureff #6 fftreasure #10 persona #4 fftreasure #4 treasureff #2 romy #4 multiplepersonalities #3 multiplepersonalities #3 ruru #1...