22. Play Date

103 17 2
                                    

Haihai dear readers~ gimana suasana Idul Fitri kalian?

selamat berkumpul dengan keluarga besar ya

yang gabisa mudik its okay kita saling mendoakan supaya Covid mereda dan bisa mudik taun depan ;)

last but not least, happy reading~!

.

.

"Kakak bangun! Kalo ngga aku tabok!"

Sontak aku meloncat dari tempat tidur melihat Jeongwoo mengacungkan kepalan tangan dengan wajah datar, kulihat jam di ponsel menunjukkan pukul lima pagi kemudian berdesah pelan, "Ini masih jam lima~ aku masih ngantuk."

"Mau pake tangan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Mau pake tangan... apa pake pundak?" tanya Jeongwoo menyentuh pundaknya yang lebar. "Kakak harus bikin sarapan, aku gabisa masak."

Aku menepuk dahi kesal, aku lupa kalo sosok ini masih muda; seumur sosok Junghwan kalau tidak salah. Hanya saja Junghwan memiliki sikap manis lembut dan sopan sementara Jeongwoo... agak mengerikan.

"Yaudah pake pundak aja ya." Jeongwoo mencoba melayangkan pundak ke wajahku dan sontak membuatku teriak.

"AAAaaaaa iya iya arggggh! Gue tabok gantian mau ga lu??" sergahku emosi sembari mengikuti gerakannya yang memegang pundak dan melayangkannya sebagai ancaman. Kami mencibir satu sama lain seperti bocah; tepatnya aku yang lebih bocah.

"Serem." Komentar Jeongwoo kemudian memeletkan lidah dan kabur menuju kamar mandi. Huh nyebelin banget pagi pagi.

"Hmmmm mau masak apadeh?" gumamku seraya menelusur aplikasi masak melihat menu yang cocok untuk sarapan dan menemukan martabak mie, "Yaudah ini aja deh semoga dia suka."

Lima belas menit kemudian Jeongwoo keluar dari kamar dengan seragam –yang pernah digunakan Junghwan- seraya tersenyum, "Wanginya enak jadi tambah laper hehehe."

"Selamat makan." Jawabku seraya menyajikan lauk dan nasi kemudian menelpon pak Romy, biarin ajalah biar dia tau kalo lagi lagi formula anti-Persona nya tidak berhasil mengembalikan kepribadian Asahi.

"Ya mbak?" sapa pak Romy dari seberang telepon, kupikir aku bakal mendengar suara bantal dari seorang bujangan tapi... terdengar pak Romy sudah dalam keadaan siap kerja.

"Ga ngaruh lagi anti-Persona nya." Cetusku malas, "Gimana nih? Tanggung jawabnya dalam bentuk duit aja deh."

Tidak ada jawaban dari seberang, bagaimana ini?

"Pak." Panggilku ulang, "Pak denger ga sih?"

"Maaf mbak, saya gabisa ganti rugi dengan uang karena semua biaya udah abis buat penelitian semata." Jawab pak Romy, "Sebagai gantinya saya dan anak buah saya akan berusaha lebih keras lagi untuk mengembangkan formula baru anti-Persona."

PERSONA • TREASURE X TRUZ ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang