.
.
"Yang...."
Tangan Yoshi perlahan meraihku dari belakang, aku tak sanggup menatapnya dengan wajah sembap ini; tidak bisa kalau bukan dengan Asahi.
"Yang... maafin aku kalo aku ada salah." Sahut Asahi, "Ngadep sini boleh ngga?"
Huh.... Hancur sudah gengsi dan pertahananku untuk membuat semuanya baik baik saja, padahal kenyataannya.... Aku tidak merasa baik-baik saja.
".... Kamu capek ya ngadepin aku?" tanya Yoshi yang matanya ikut berpendar, "Jujur aja ngga papa."
Aku menggeleng lambat, mengungkapkan perasaan yang campur aduk ditambah menangis ternyata tidak mudah. Yoshi menyeka airmata dan menaruh tangannya yang bening di pipiku.
"Kenapa?" tanyanya dengan suara dipelankan, "Mau ngomong apa?"
".... Ngga bisa ngomong." Jawabku kemudian terisak isak, Yoshi membelai kepalaku beberapa kali dengan mata yang ikut berkaca kaca.
"Kalo kamu sedih aku juga ikut sedih nih." Ucapnya dengan alis berkerut, "Kenapa sih Yang ngga jujur aja? Ey..... nangisnya kenapa ga berenti berenti?"
Yoshi merapatkan pelukannya sehingga telingaku bisa mendengarkan degup jantungnya yang ikut berdebar debar, "Cup cup..... Sayang aku kayaknya sedih banget sampe gabisa ngomong, udah udah.... Ada aku disini Yang, cup cup...." Hibur Yoshi membelai punggungku beberapa kali.
Sesaat aku tak ingin melepaskan sosok Yoshi dari sisiku, tapi aku tahu dia Cuma salah satu dari segala macam kepribadian Asahi.
Kurasa kepribadian Asahi tak kunjung kembali sehingga kekosongan dalam diriku terasa semakin dalam dan dalam.
Aku merindukan Asahi, aku merindukan sosok pacarku yang sesungguhnya
.
Calling from Unknown Number..
*klik!*
"Halo?"
"Selamat pagi mbak, saya Romy." Terdengar suara laki laki dari seberang telpon, "Saya di komplek apartemen mbak membawakan penawar.... Eh bukan, namanya sekarang Anti-Persona."
Aku membuka mata kemudian melihat sosok Yoshi masih tidur di sampingku dengan damai, "Em... bentar lagi saya turun." Ucapku mengakhiri pembicaraan, mencuci muka, sikat gigi dan menggunakan hoodie untuk turun menuju taman samping apartemen. Sosok pak Romy yang hari ini menggunakan pakaian santai melambai ke arahku.
"Maaf ya mbak nganternya pagi, tim lab pada begadang buat bikin formula baru." Sapa pak Romy mengeluarkan botol bertuliskan Anti-Persona. "Hari ini.... keluarga mbak mau dateng ya?"
Aku mengeryitkan alis heran, "Tau darimana?"
"Asahi yang bilang, makanya dia pesen Anti-Persona." Jawab pak Romy, "Sebelumnya saya minta maaf juga sudah mengirimkan formula yang salah waktu anak buah saya kesini."
"Terus.... Kalo Anti-Persona nya ngga manjur lagi, gimana?" tanyaku seraya mendengus.
"Bakal ada revisi formula lagi." jawab pak Romy seraya menelan ludah, "Gini mbak... saya dan perusahaan sudah berusaha keras untuk bikin Anti-Persona HANYA UNTUK ASAHI karena produk Persona tidak mempengaruhi orang lain."
Aku menggaruk kepala dengan gusar, "Itu... ada penekanan pas nyebut nama Asahi dalam rangka apa? Mau menunjukkan kalo kalian lelah revisi formula? Mau nyalahin Som karena udah minumin Persona ke pacar saya?"
"Saya berkomitmen untuk nggak nyalahin siapa siapa." Jawab pak Romy, "Karena minimarket tempat beliau kerja adalah bisnis utama saya jadi saya akan usahakan yang terbaik buat Asahi."
"... loh ternyata itu perusahaan bapak juga?" ucapku sedikit tertegun, "saya kira... Cuma perusahaannya Som dan Lawoo aja."
Ketika pak Romy hendak bicara tiba-tiba ponselku berbunyi, telepon dari Ibu, "Ya Halo?"
"Kakak dimana? Ruru dan Ibu udah di lobby!"
Aku tertegun mendengar suara Ruru menggema di lobby, "Duh pak maaf saya duluan, adek saya udah dateng ternyata!"
"Lah gimana kan Asahi belom minum Anti-Persona nya!" cetus pak Romy ikut panik.
"Ya saya gatau pak!" balasku tak kalah panic, seraya menekan nomor ponsel Asahi aku segera menuju lobby dan berpamitan "Maaf saya duluan! Halo A-- bukan, halo Yoshi... cepet sembunyi! Ibu sama Ruru udah di lobby!"
"Kakak!" Sapa Ruru menghambur ke pelukanku melepas rindu, "Ih.. kakak ko tembeman?"
"Ruru jangan gitu dong sama kakak hehehe..." komentar Ibu, "Ibu kira kamu di atas, abis darimana?"
"Em... jogging.." jawabku sekenanya, "Olahraga pagi Bu, cuacanya lagi bagus soalnya."
"Hmmm kamu kan gasuka jogging." Komentar Ibu mencurigaiku tapi tak ku hiraukan seraya menempelkan kunci akses menuju unit. "Asahi masih tidur?"
"Em.... Eng... ngga tau deh Bu hehe~" ucapku grogi, plis Yoshi sembunyi sebelum minum Anti-Persona, bisa heboh Ibu kalo liat sosok pria lain di apartemen... batinku.
Seraya kami tiba di unit, dengan sigap kuhalangi Ibu dan Ruru yang hendak membuka pintu dengan tubuhku, "Tu—tunggu sini bentar ya Bu mau kuberesin dulu soalnya belom sempet beres-beres."
"Ya ampun kamu tuh kebiasaan dirumah ga berubah deh, malu tau sama Asa--- eh pagi~ Ru, liat tuh sapa yang muka bantal!"
"Kakak Sahi!" sapa Ruru dengan wajah gembira membuatku tertegun seraya menengok ke belakang dan menemukan sosok Asahi.
Ya, sosok Asahi kembali tanpa meminum Anti-Persona.
.
.
.
msh belom nemuin image yg cocok buat Ruru nih
pokoknya tuh Ruru anak SD pendiem yg hemat senyum gitu sih kl penggambaranku
Ruru ekspresif kl sama Asahi doang
Saturday, 8th May 2021
KAMU SEDANG MEMBACA
PERSONA • TREASURE X TRUZ ✓
Fanfic"Ganteng doang, kepribadiannya ganda" - Lee Sayang, 2021- #4 romy #5 ruru #6 multiplepersonalities #9 fftreasure #8 treasureff #6 fftreasure #10 persona #4 fftreasure #4 treasureff #2 romy #4 multiplepersonalities #3 multiplepersonalities #3 ruru #1...