"Gimana dek, nih ditanya sama mbak." Sahut Ibu pada adikku Ruru yang pemalu, ia jarang sekali bicara, "Asahi gimana kabarnya?"
Aku tertegun mendengar pertanyaan Ibu dan firasatku mulai tidak enak, "Em... baik bu, lagi sibuk sibuknya kerja nih karena banyak part timer yang gonta ganti ngelamar di perusahaan."
"Oh gitu... tapi kalo Sabtu libur kan?" tanya Ibu. "Ibu dan Ruru mau berkunjung ke tempat kalian, Ibu bawain makanan kesukaan Asahi sekalian."
Nah kan? Sudah kuduga.
"Hari Sabtu ya nak jangan lupa, alamatnya masih sama kan?" ujar Ibu, "Sampe ketemu beberapa hari lagi, jaga kesehatan kalian."
"Bu tap---" pembicaraan terputus sebelum aku menjelaskan situasi Asahi yang mengalami perubahan kepribadian dan kini menjadi sosok bernama Doyoung.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Kayaknya harus ketemu pak Romy lagi ya buat minta obat penawar." Tukas Doyoung yang baru selesai cuci piring.
"Hah ngga guna juga, kamu minum itu emang balik jadi semula tapi ngga permanen!" cetusku sebal, apalagi perubahan terjadi pas aku lagi ngambek sama dia di pantai waktu itu. Suasana diantara kami jadi super canggung seperjalanan pulang dan kini si kepribadian Doyoung tidak berubah, padahal biasanya dia akan berganti sosok setelah tidur malam.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
