good afternoon dear readers
how's your weekend?
i hope PERSONA will cheer you up somehow :D
dont forget to vote and comment~
Author's POV
"Halo nak Asahi? Gimana kabar kamu nak?" tanya suara dari seberang telepon.
"Baik Bu.... Kenapa nelpon Bu?"
"Em... suara kamu agak sedikit berubah ya, kamu lagi sakit?" tanya Ibu. "Gini nak... berhubung Sayang udah ngga tinggal disitu lagi mungkin Ibu dan Ruru ngga mampir ya pas Sayang wisuda, ngga papa kan?"
Sosok itu diam seraya menatap cermin dengan pandangan kosong, wajahnya terlihat lelah dengan cekungan mata yang tak wajar.
"Asahi?" panggil Ibu, "Apapun yang terjadi antara kalian Ibu harap kalian pisah dengan keadaan baik baik ya nak, tolong maklumin Sayang karena pasca lulus mungkin dia terbeban karena ngga segera dapet kerja untuk bantu kamu bayar bayar kebutuhan di apartemen. Selain itu.... Ehm.... Sayang sebenernya ngga ngebolehin Ibu bilang sih cuman.... Dia udah beberapa hari dirawat nak di rumah sakit deket sini, dehidrasi kata dokter."
"... gitu ya bu." Jawab sosok itu singkat, "Semoga dia cepet sembuh, Ibu dan Ruru juga jaga kesehatan ya."
"Kamu juga ya nak, kayaknya kamu lagi flu ya sampe suaranya berubah gitu." Balas Ibu, "Sebenernya Ibu mau berkunjung lagi tapi ngga diizinkan sama Sayang, maaf ya nak... padahal Asahi sudah Ibu anggap anak sendiri."
Setelah obrolan berakhir, sosok itu menghempaskan tubuh di kasur dan menutup wajahnya penuh kesedihan.
"Bahkan Ibu manggil dengan nama orang lain.... aku Yedam, bukan Asahi."
.
Gara gara kalian kami pisah! Dia muak dengan saya yang katanya berubah ubah!
Apa yang terjadi dengan saya??
Som menghela nafas berat seraya mengunci pintu minimarket dalam rangka libur sementara, dibelakangnya terlihat sosok pak Romy sedang menunggunya."Kamu kayaknya trauma sejak Asahi ngelabrak saya hari itu." Komentar pak Romy seraya membetulkan poninya, "Saya baik baik aja Som."
"Saya yang ngga baik baik aja." Balas Som, "mbak Sayang udah saya janjiin dengan perubahan pak Asahi seperti dulu kala tapi karena formula anti-Persona ngga kunjung berhasil... mereka pisah."
Lawoo yang duduk di depan minimarket pun turut menundukkan kepala menutupi kesedihan, "Saya juga ngerasa bersalah Pak, padahal mbak Sayang selalu baik sama kita tapi kita gagal terus balikin pak Asahi jadi kepribadian semula."
".... Kita udah berusaha semaksimal mungkin; tim lab dan termasuk saya." Jawab pak Romy, "Liat ngga nih kantong mata saya juga tebel?"
Lawoo dan Som mengangguk bersamaan, "Emang.... Ngga ada susunan bahan lain pak untuk bikin formula baru?"
Pak Romy menggeleng, "Formula terakhir itu udah kombinasi zat yang paling kompleks yang saya buat, selain mementingkan perubahan kepribadian kan juga harus aman dikonsumsi. Rambut saya nyaris rontok saat bikin rumus formulanya."
".... Diantara kita yang belom masuk lab siapa?" tanya Som tiba tiba seakan mendapat ide cemerlang.
"Kayaknya gue belom deh, selama ini kan gue cuman bikin laporan harian dan observasi aja." Jawab Lawoo, "Kenapa deh?"
"Saya butuh kontribusi kamu buat formula baru." Ujar pak Romy, "Saya harap kali ini yang terakhir, semoga kamu bisa memberikan ide terbaik."
Seraya mereka masuk mobil milik pak Romy menuju laboratorium, ponsel Som berdering menunjukkan sinyal bahaya dari tubuh Asahi –yang sedang menjadi Yedam.
"pak Asahi kenapa?" tanya Lawoo melongok di sebelah Som.
"Ada yang ngga beres, beliau nunjukkin sinyal kritis." Cetus Som, "Lu sama pak Romy ke lab aja, gue ke apartemennya pak Sahi. Bisa tolong drop saya kesana pak?"
Pak Romy mengangguk seraya menginjak pedal gas lebih cepat menuju komplek apartemen Sahi, beberapa menit kemudian Som sampai dan berlari menuju unit apartemen melalui tangga darurat.
"Pak Sahi!! Pak Sahi!!" panggil Som mnggedor pintu unit, "Duh... gimana nih ngga dibukain pintu." Keluhnya kemudian memutar otak dan mengetuk pintu unit sebelah, dari dalam muncul anak sekolah dengan pandangan bersiaga menatap Som.
"Dek... maaf bisa tolong telponin security? Temen saya di sebelah ngga bukain pintu, saya khawatir dia kenapa napa." Pinta Som yang untunglah dituruti oleh anak tersebut, beberapa saat kemudian security membukakan pintu unit dan....
"Astaga, telpon 119." Ujar security pada kerabatnya, "Ada penghuni tidak sadarkan diri."
"Pak Sahi!!" Som menghampiri Asahi –yang berwujud Yedam- memeriksa keadaannya, sosok itu terlihat pucat dengan cekungan di pipi dan mata. "Pak sadar pak!!"
"Ambulans sudah datang!" seru petugas ikut masuk ke dalam unit apartemen. "Maaf anda dengan siapa?"
"Sa--- saya temennya, beliau ngga punya relasi yang tinggal disini." Jawab Som meskipun ia takut pihak lain mengetahui keadaan Asahi yang sesungguhnya, setelah petugas mengangkut tubuh Asahi, Som ikut mobil ambulans menuju rumah sakit terdekat.
"Lawoo, tolong hubungin pak Romy untuk ke rumah sakit..." Som menyebutkan letak rumah sakit yang ia maksud, "Gue nemu pak Asahi ga sadar di apartemen, gue takut beliau percobaan bunuh diri."
.
.
.
kayaknya pekan depan bisa posting empat chapter nih?
eh.. iya ngga sih?
Saturday, 29th May 2021
KAMU SEDANG MEMBACA
PERSONA • TREASURE X TRUZ ✓
Fanfiction"Ganteng doang, kepribadiannya ganda" - Lee Sayang, 2021- #4 romy #5 ruru #6 multiplepersonalities #9 fftreasure #8 treasureff #6 fftreasure #10 persona #4 fftreasure #4 treasureff #2 romy #4 multiplepersonalities #3 multiplepersonalities #3 ruru #1...