#22: Cahaya Penyesalan Dan... Jalan Keluar Pengembalian Halilintar Dan Taufan?

3.3K 214 202
                                    

Setelah beberapa saat setelah itu, Boboiboy bangun. Saat dia menyadari sebelah bahunya terasa berat, Dia menoleh dan melihat Thorn yang tertidur menyandarkan kepalanya di bahunya. Dia hanya tersenyum dan menepuk-nepuk pelan kepala Thorn yang dibalas dengan dengkuran lembut Thorn.

Beberapa saat kemudian Boboiboy memilih menggendong Thorn sampai Kamarnya. Saat dia membuka pintu, dia bisa melihat kamarnya yang cukup gelap karena Jendelanya di tutupi oleh Tirai. terdapat 3 Kasur yang dimana 2 dari 3 Kasur itu terdapat Blaze dan Taufan yang masih dalam tubuh Hali sedang tertidur, dan... Jangan tanya seberapa rusuh Posisi Blaze :v

Untuk Taufan... Yah... Rusuh sih tapi ya nggak serusuh Blaze

Boboiboy menaruh Thorn di atas kasur yang berwarna Hijau, melepas topi hitam hijau Thorn untuk ditaruh di atas meja, tempat kedua Topi lain juga berada. Dia menarik selimut sampai bahunya dan asmenepuk pelan Kepalanya sebentar sebelum berjalan ke kasur Blaze yang berwarna Merah. Dia sedikit memperbaiki posisi Blaze dengan hati-hati tidak mau membuatnya bangun. Setelah selesai, dia menarik Selimut Blaze sampai di bahu, Lalu menepuk pelan Kepalanya. Dia juga melaukan hal yang sama kepada Taufan.

Sebelum dia keluar kamar, dia menoleh ke mereka terlebih dahulu. Dia bisa merasakan suasana yang tenang dan bahkan mendengar dengkuran dari ketiga Elemental, membuat dia tersenyum. Dia lalu keluar dan menutup pintu kamar dengan hati-hati.

Dia membuka sedikit pintu, mengintip kamar milik Halilintar dan Ice. Terlihat mereka berdua yang juga sudah tertidur, tapi berbeda dengan 2 Elemental yan posisi tidur nya rusuh. Posisi mereka masih wajar-wajar saja, rapi pulak, Itu tidur atau apa sih? :v

Tidak mau mengganggu tidur mereka, Boboiboy menutup kembali Pintu dengan hati hati dan mulai memasuki Kamarnya. Kamarnya bisa dibilang biasa saja dengan Kasur Oranye di Pojokan, Lemari, Rak buku yang berisikan beberapa buku, Dan meja dengan kursi tentu saja. Tidak lupa jendela di samping Kasur.

Dia menjatuhkan diri ke kasur-nya, dia bisa merasakan punggungnya pegal karena tidur dengan posisi duduk. Entah kenapa baru sekarang dia merasakan pegalnya. Karena sudah tidak mengantuk lagi karena baru saja bangun tidur. Dia memilih untuk keluar Kamar untuk mengecek satu kamar milik Elemental yang belum dia lihat, Yaitu milik Gempa dan Solar.

Saat dia membuka pintu sedikit. Dia bisa melihat Gempa yang tidur di kasurnya, tapi dia melihat Solar yang tidak memakai topinya dan sedang membaca buku duduk di atas kasur putihnya. Solar yang menyadari pintu kamar terbuka, membuatnya menoleh ke arah pintu dan bertemu pandang dengan Iris Cokelat tuannya.

Solar: "Tuan? Kenapa Tuan ke sini?"

Boboiboy tertawa gugup sambil menggaruk belakang kepalanya.

Boboiboy: "Nak cek je korang dah tidur ke belum. Kau tak tidur ke, Solar?"

Boboiboy masuk dan duduk disamping Solar yang menutup buku yang dia baca. Solar menggelengkan kepalanya.

Solar: "Dah tadi"

Boboiboy ber-oh. Mereka terdiam saling memandang ke arah lain, menimbulkan susana sunyi yang canggung.

Boboiboy: 'Canggungnya, apa yang kena aku cakap ni? 😶'

Solar: "😓"

Tiba-tiba saja Solar teringat saat dia bertarung dengan tuannya saat itu. Dia sedikit kurang nyaman saat dia mengingat pandangan yang seperti tidak merasakan apapun itu. Dia jadi punya firasat buruk

Solar: "Hmm... Tuan?"

Boboiboy: "Ah? Ya?"

Solar: "Tuan masih rasa pelik tak?"

Boboiboy And Elemental Adventure (Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang