Part 5 : Silent Feeling

2.7K 481 36
                                    

Shenshen_88
Present

Wenzhou Fanfiction

🌷Happy Reading 🌷

Hari ke sepuluh.

"Ah Xu, ambilkan anggur!" suara Wen Kexing memecah keheningan.

Wen Kexing bersandar di dipan di ruangan utama rumah besar tua peninggalan orang tuanya. Rumah yang nyaris kosong dan sepi. Jenis kesepian yang bahkan jarum jatuh pun bisa terdengar.

"Ah Xu!"

Ah Xu duduk di lantai, diam menunduk.

"Hai, dengar tidak?" Wen Kexing bersuara lagi, kali ini lebih lantang.

Ah Xu masih belum bereaksi.

"Penampilannya memang menawan, tapi dia sama sekali tidak mendengar," pemuda tampan itu bergumam samar dan melirik sekilas dengan tatapan jengkel.

Ketika Wen Kexing bangun dari posisi duduknya yang setengah berbaring, Ah Xu bergerak sedikit.

Dia mengangkat wajahnya, menoleh perlahan pada Wen Kexing.

Wen Kexing yang bangkit berdiri berniat mengambil anggur, tanpa sadar berbelok arah mendekati Ah Xu. Dia berjongkok di depannya, mengamatinya dari dekat. Perlahan ia mengelus pipi Ah Xu.

Masih dingin, batinnya.

Saat ini jiwanya masih murni, seperti bayi yang baru lahir. Tidak seharusnya aku bicara keras padanya.

"Maafkan aku Ah Xu, tadi aku bicara keras padamu," ujar Wen Kexing.
Ah Xu menatapnya, seulas senyum merekah di wajahnya yang pucat.

"Aku tahu sedikit demi sedikit akan terjadi perubahan padamu."

Wen Kexing meraih tangan Ah Xu yang begitu dingin dan lembut seolah tak bertulang, ia merasakan bulu kuduknya berdiri tegak.

"Kau bahkan belum genap satu bulan," gumam Wen Kexing lagi.

Dia membelai-belai punggung tangan Ah Xu. Meski dia memang terpesona sesaat oleh rupa fisik Ah Xu, Wen Kexing masih memiliki perasaan ngeri. Itu wajar saja. Di sisi lain, ia masih merasa kesal pada setan tua yang seolah-olah mengerjainya.

Apa gunanya memiliki pemuda ini sebagai pelayan, Wen Kexing menggerutu dalam hati.

Fisiknya terlihat lemah, aku tidak yakin dia kuat melakukan beberapa pekerjaan.

Jangan-jangan dia mati dalam tiga hari, ia mengomel lagi.

Masih menatap eskpresi wajah Ah Xu yang hampa, Wen Kexing teringat kembali ucapan kakek setan malam itu.

Jika kau menyentuhnya sebelum seratus hari, maka pemuda ini akan meleleh.

Setan tua itu benar-benar merendahkanku, mana mungkin akum au tidur dengan pengantin yang terbuat dari mayat..

Wen kexing mengumpat lagi dalam diam.

"Nah Ah Xu, kenapa kau duduk di lantai. Bangunlah, kau bisa duduk di kursi itu bersamaku," Wen Kexing memegang pergelangan tangan Ah Xu, menariknya dengan sangat hati-hati.

The Bride At Suzaku Gate (Word of Honor) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang