🌷Happy Reading 🌷
Wenzhou Love story Fanfiction
💞💞💞
Kadangkala, keberuntungan itu tidak nyata
Kesialan juga tidak nyata
Manusia seringkali tertipu ramalan dan kepercayaan kosong
Pada akhirnya, semuanya juga hampa.Waktu berlalu, siang malam berganti, takdir pun berubah.
Bahkan kelopak sakura yang indah pun akan jatuh berguguran.
Lalu mengapa harus bersikeras melawan?
Merasa khawatir akan takdir yang telah digariskan.
Mengubahnya, terkadang menjadi satu keinginan yang tak pernah terpuaskan.
~¤~¤~¤~"Wen Kexing!"
Teriakan itu bergaung di seluruh kedai Peach. Semua wajah-wajah di sana serentak menoleh.
Mereka melihat pemuda tampan itu terjatuh di dekat kaki meja setelah menendang beberapa kursi dan menjatuhkan guci minuman hingga pecah tercerai berai.Ternyata yang tadi berteriak adalah lawan main judinya yang terlihat gusar dan menggeram-geram.
"Kau kalah lagi malam ini! Bukannya bayar, malah menghancurkan minumanku," pria itu mengumpat-ngumpat.
Wen Kexing duduk di lantai , bersandar pada kaki meja, terkekeh meremehkan.
"Tidak mungkin! Kau pasti bermain curang," sahut Wen Kexing, sesekali terdengar suara cegukan dari mulutnya.
Pria itu menghampiri Wen Kexing yang terlihat meringis, memijat pangkal alisnya. Dia mencengkeram bagian depan baju Wen Ke Xing, mengekspos dada putih pemuda itu, dan mencondongkan wajah geramnya pada si pemuda yang mabuk dan kalah.
"Uangmu sudah habis malam ini, dan kau masih berlagak jagoan. Kalau tidak punya uang, jangan berani menantangku."
Wen Ke Xing mendorong bahu pria itu, mendengus sebal.
"Baumu tak tertahankan! Menjauh dariku!""Hehh! Serahkan uangmu! Jangan mengalihkan topik!"
"Aku akan bayar! Aku pasti bayar!" sembur Wen Ke Xing.
Pria itu melepaskan cengkeramnnya, mendorong tubuh Wen Ke Xing hingga nyaris terjengkang.
"Payah!" dia kembali mengumpat, lantas meraup keping-keping emas yang berceceran.
Wen Ke Xing bersandar lemas di kaki meja, membalas tatapan aneh para pengunjung kedai malam itu. Matanya nyalang dan beringas.
"Apa yang kalian lihat? Sialan!"
Para pengunjung itu kembali memalingkan wajah mendengar bentakan Wen Ke Xing.
"Belum pernah melihat orang yang kalah judi yah?!" dia mendengking lagi, suaranya sudah mirip keledai.
Wen Ke Xing merengut, dia menggapai-gapai ke salah seorang pelayan, meminta anggur lagi.
Pelayan itu mengangguk dan bergegas mengambilkan satu guci minuman.
Dalam diamnya, di balik wajah gusar dan beringas. Sejujurnya Wen Kexing merasa seperti ditusuk, dia sudah terbiasa menang dalam satu bulan belakangan ini dan nyaris lupa bagaimana rasanya kalah.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Bride At Suzaku Gate (Word of Honor)
FanfictionSatu malam bertepatan dengan Festival Hantu, Wen Kexing, seorang pemuda tampan yang ahli berjudi ditantang oleh seorang kakek misterius untuk bertaruh dalam perjudian. Kakek misterius itu, yang ternyata adalah jelmaan setan, berjanji akan memberik...