Dua tiket terletak di atas meja.
"Aku akan memberimu waktu 15 hari. Sepanjang waktu itu kau bisa bertemu Tan sesukamu. Tapi, saat kau putus dengannya setelah 15 hari, kau harus pergi ke manapun aku menyuruhmu. Tidak akan di Korea, juga bukan di Amerika, Inggris, atau Perancis. Tempat yang sangat berbeda dari tempat - tempat itu. Kau bisa memilih dari dua pilihan ini sesukamu. Tapi yang pasti hanya satu dari kedua tiket ini yang akan membiarkanmu menaiki tangga ke lantai 2, pada Tan yang terkunci di kamar itu." Itulah pilihan kedua yang diberikan Tuan Kim pada Eun Sang.
Eun Sang menangis memandangi kedua tiket itu.
Ibu Eun Sang sedang berbelanja. Tiba - tiba ia menerima banyak sms yang berterima kasih karena ibu Eun Sang sudah melunasi hutangnya bahkan berikut bunganya.
Sesampainya di rumah, ia bertanya pada Nyonya Han apakah Nyonya Han sudah memberinya uang pensiun. Nyonya Han kaget, ibu Eun Sang kan belum berhenti? Apa ibu Eun Sang memintanya sekarang? Ia mengira ibu Eun Sang hendak berhenti sekarang.
"Aku tidak menyukai satupun yang datang untuk wawancara (untuk menggantikan ibu Eun Sang). Yang satu terlalu banyak bicara, yang berikutnya tidak punya banyak pengalaman, dan yang ketiga...." Nyonya Han berhenti bicara karena melihat ibu Eun Sang terpaku seakan memikirkan sesuatu. "Jangan - jangan kau sedang memikirkan majikan lain di depanku? Pasti benar, aku tahu itu. Di rumah siapa? Kalian akan pergi seberapa jauh? Aku tanya, kalian akan pergi ke mana?"
Ibu Eun Sang mau tak mau tersenyum melihat Nyonya Han seperti itu. Nyonya Han benar - benar ngga rela nih melepas ibu Eun Sang
Ibu Eun Sang masuk ke kamar dan berbicara dengan Eun Sang. Ia bertanya apakah Tuan Kim mencari Eun Sang. Eun Sang berbohong, ia menjawab tidak. Memangnya kenapa? Ibu Eun Sang bercerita semua hutang mereka telah lunas. Ia memperlihatkan pesan - pesan itu pada Eun Sang. Ia curiga Tuan Kim yang melunasi hutang mereka.
"Dalam sekejap mata, ia membuat gadis yang baru saja memegang uang di tangannya kembali bangkrut," gumam Eun Sang. Selama ini Eun Sang dan ibunya dengan tekun membayar hutang mereka, namun sekarang mereka seakan berhutang pada Tuan Kim yang telah melunasi hutang - hutang itu.
Ibu Eun Sang bertanya apakah lunasnya hutang mereka ada hubungannya dengan Eun Sang. Apakah karena Tan? Ia menyuruh Eun Sang memberitahunya mengapa mereka diberi uang sebanyak itu.
"Ibu, dengarkan apa yang akan kukatakan sekarang tanpa salah paham, ya? Mungkin ini hal yang sulit dimengerti oleh Ibu."
Ibu Eun Sang mengangguk.
Entah apa yang dikatakan Eun Sang pada ibunya, namun berikutnya ia menaiki tangga ke lantai 2. Ke kamar Tan. Ia telah memilih pilihan ke-2. Atau ia membuat bagi dirinya sendiri pilihan ke-3?
Tan duduk terdiam di kamar sementara televisi memberitakan kemungkinan adanya perebutan kekuasaan di Jeguk setelah Tan menjadi pemegang saham utama. Akibatnya nilai saham Jeguk mencapai nilai tertinggi hanya dalam 1 hari. Ia teringat perkataan Won yang menyuruhnya menyerahkan sahamnya lalu pergi ke Amerika dan tidak kembali lagi.
Terdengar ketukan di pintu kamar. Tan mematikan televisi lalu membuka pintu. Ia terkejut saat melihat Eun Sang di depan kamarnya. Bagaimana bisa....?
"Ssst..." Eun Sang tersenyum. "Apakah aku boleh masuk?"
Tanpa berpikir dua kali Tan langsung menarik Eun Sang masuk lalu menutup pintunya. Ia bertanya bagaimana Eun Sang dengan masuk? Bagaimana dengan para bodyguard?
Eun Sang berbohong para bodyguard itu pergi sebentar jadi ia lari naik ke atas karena merindukan Tan. Tan menarik Eun Sang dalam pelukannya.
Eun Sang berkata ia kangen pada Tan, tapi ia tidak bisa menghubungi Tan lewat ponsel dan mereka tidak bisa berbicara meski berpapasan. Karena itu satu - satunya cara adalah ia naik ke atas.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Heirs
RandomThe Heirs merupakan sebuah drama yang ditayangkan di channel SBS. Drama asal Korea Selatan tersebut tentunya dibintangi oleh banyak artis korea papan atas yang memerankan beberapa karakter didalamnya. Sementara itu, drama The Heirs sendiri memiliki...