Episode 20 - END

12.5K 300 11
                                    

Berbeda dengan keramaian mobil yang lalu lalang dan meriahnya lampu berwarna-warni yang menghiasi kota yang ada di hadapannya, atap hotel Zeus begitu sunyi. Hanya Young Do dan Tan yang berada di sana. Masing-masing tenggelam dalam lamunan mereka.

"Cuaca di sini dingin," akhirnya Young Do buka suara.

"Dingin," Tan membenarkan, "Dan gelap...."

Seperti keadaan yang sedang mereka hadapi saat ini.

Tan pergi menemui ibu Myung Soo yang merupakan seorang pengacara. Ia ingin mengganti wali sahnya dan memberitahu ibu Myung Soo kalau saat ini ayahnya dirawat di rumah sakit. Ibu Myung Soo tahu betul semua hak suara Tuan Kim akan dilimpahkan pada istri sah. Ia bertanya apakah keinginan Tan ini ada hubungannya dengan pertempuran hak manajemen perusahan.

"Untuk mempertahankan hak manajemen," jawab Tan. Ia menginginkan kakaknya sebagai wali sah.

Ibu Myung Soo berkata ia mengenal semua penasihat hukum di Grup Jeguk. Ibu Myung Soo sendiri sepertinya tidak bekerja untuk Grup Jeguk, jadi jika ia memenuhi permintaan Tan sama saja dengan melangkahi pekerjaan para pengacara yang bekerja untuk Grup Jeguk.

Tan tahu itu, tapi ia tidak bisa mempercayai satupun pengacara di Grup Jeguk. Karena itu ia memohon bantuan ibu Myung Soo. Mereka harus mengubah wali sahnya sebelum rapat pemilik saham. Ibu Myung Soo menghela nafas panjang.

Wapresdir Yoon mendata jumlah saham yang dimiliki Nyonya Jung. Saat ini Nyonya Jung memegang gabungan saham Tuan Kim (yang otomatis dimilikinya sebagai istri sah), sahamnya sendiri, dan saham kakak beradik Tuan Kim dengan jumlah total 23,5%. Sementara gabungan saham Tan dan Won dan saham-saham lainnya mencapa 28,5%. Berarti sisanya yang merupakan saham yang dipegang orang luar dan saham luar negeri yang bisa menjadi penentu hasil akhir. Jika Won bisa menarik dukungan dari pemegang saham luar maka ia kemungkinan bisa menang dari Nyonya Jung.

Langkah awal, mereka mengumpulkan dewan direksi yang setia pada ayahnya. Tapi saat mereka menunggu, tidak ada satupun yang muncul. Tan bertanya pada Wapresdir Yoon, bukankah mereka semua pegawai setia ayahnya.

"Antara keuntungan dan kesetiaan, sepertinya mereka memilih keuntungan," jawab Yoon. Won tertunduk lesu.

Namun akhirnya dua anggota dewan direksi menemui mereka. Mereka telah bekerja selama 20 tahun pada Tuan Kim dan menunjukkan kesetiaan mereka. Tapi tentu saja, saham yang dipegang mereka tidak akan membantu banyak.

Nyonya Jung juga mengumpulkan pada pemegang saham lain untuk menarik dukungan mereka. Ester salah satu di antaranya. Nyonya Jung berkata hatinya terasa lebih ringan karena Ester bersedia datang. Tapi Ester berkata ia belum menentukan pilihan. Ia ingin menjadi lawan Tuan Kim, tapi ia tidak yakin apakah ia ingin menjadi lawan Won. Senyum di wajah Nyonya Jung menghilang.

Chan Young memberitahu perihal kolapsnya Tuan Kim. Eun Sang terkejut. Ia menyadari itulah sebabnya Tan belum menghubunginya. Ia bertanya di rumah sakit mana Tuan Kim dirawat. Chan Young berkata Tan tidak ada di rumah sakit. Tan sedang pergi bersama Wapresdir Yoon ke luar negeri selama 10 hari. Mereka akan menemui para pemegang saham di luar negeri untuk mendapatkan tanda tangan mereka.

"Apa terjadi sesuatu pada Grup Jeguk?" tanya Eun Sang.

"Sepertinya begitu. Ayahku menyebutnya perang, bukan perjalanan bisnis," kata Chan Young. Saat ini mereka sudah berada dalam pesawat.

Di dalam pesawat, Wapresdir Yoon melihat Tan terus berdiam diri. Ia bertanya apa Tan tegang. Sedikit, jawab Tan.

"Kau tahu alasan kenapa kau harus ikut denganku, kan?" tanya Yoon.

"Ya, aku anak malang yang mungkin akan kehilangan ayahnya tiap saat dan juga anak kesayangan ayahku."

Yoon mengangguk. Ia berkata pada akhirnya bisnis adalah mengenai menggerakkan hati orang lain dan membuat mereka tanda tangan. Tan bertanya-tanya bagaimana ayahnya bisa menjalani perang ini selama 20 tahun.

The HeirsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang