"Selamat datang didunia penuh penderitaan, Lengkara Valencia Agatha"
Alvares tersenyum licik. Baginya, yang paling berharga didunia adalah keluarga dan sahabat. Keduanya memiliki defenisi yang berbeda namun memiliki alasan yang sama untuk selalu ia pertahankan.
Dengan langkah panjang Alvares kembali kerumahnya yang masih terbilang ramai. Langkah kakinya membawa dia pada dua gadis yang terlihat sedang bercanda sambil sesekali tertawa.
"Bang Ares" Teriak Lyla begitu Alvares sudah berjarak cukup dekat dengannya dan Lengkara.
Alvares tersenyum pada Lyla membuat gadis kecil itu ikut tersenyum. Berbeda dengan Lengkara yang langsung terdiam ditempatnya sambil menatap Alvares. Ia sering melihat Alvares disekolah namun tidak perna melihat senyuman pria dingin itu. Hari ini ia melihatnya,senyuman Alvares Gatra Damares yang begitu tulus.
"Lyla, Kak Lengkara bisa Bang Ares pinjam nggak?" Tanya Alvares.
lengkara langsung mendelik kesal. Kata pinjam dari Alvares membuatnya merasa disamakan dengan barang.
"Tapi Lyla masih mau sama Kak Ara" Jawab Lyla cemberut. Gadis cantik itu terlihat begitu menyayangi Lengkara meski baru beberapa jam menit mereka bersama.
"Abang nggak lama sayang. Nanti Lyla main lagi sama kak Ara" Jelas Alvares perlahan yang ikut memanggil Lengkara dengan panggilan dari Lyla. Ia paham betul bagaimana sikap Lyla jika sudah menyukai seseorang maka ia tidak ingin cepat- cepat berpisah dengan orang itu. Dan sepertinya adik kesayangannya itu sudah sangat menyukai Lengkara. Satu yang Alvares sesali adalah Lyla menyukai gadis yang Alvares benci.
"Yaudah. Tapi janji nggak lama" Alvares menangguk membuat Lyla kembali tersenyum. Lalu gadis kecil itu mengalihkan pandangannya pada Lengkara "Nanti kita main lagi yah?"
"Iya sayang" Balas Lengkara dengan senyuman dibibirnya.Alvares lalu menarik Lengkara menjauh dari hadapan Lyla. Pria dengan wajah dinginnya itu menarik Lengkara dengan kasar menuju lantai dua rumahnya, dimana letak kamarnya ada disana.
"Tangan gue sakit Res" Keluh Lengkara sepanjang perjalanan. Pasalnya Alvares mencekal tangannya dengan sangat keras.
Alvares tidak peduli sedikitpun. Ia terus menarik Lengkara hingga tiba disebuah ruangan besar yang bagi April ruangan tersebut disebut dengan ruang tamu dirumahnya. Namun dirumah Alvares justru dijadikan sebuah kamar.
Begitu masuk kedalam kamar, Alvares langsung menghempaskan tubuh Lengkara hingga terbentur pada tembok. Gadis itu langsung meringis kesakitan.
"Lo kenapa sih?" Tanya Lengkara menahan tangisnya. Ia memang Sering diperlakukan kasar oleh ibunya dan juga teman-temannya tapi tetap saja rasa sakit itu akan muncul dan membuatnya ingin menangis.
Alvares melangkahkan kakinya mendekati gadis yang kini terduduk lemas dilantai. Perlakuannya memang kasar namun sayangnya hati Alvares sudah dipenuhi keinginan untuk menghancurkan Lengkara dan ibunya sehingga tidak ada lagi rasa simpati darinya untuk gadis itu.
Perlahan Alvares berjongkok untuk menyamakan posisinya dengan Lengkara "Lo masih penasaran dengan Alasan kenapa lo ada disini kan?"
Lengkara terdiam. Sejak tadi Lengkara memang penasaran namun ketika mereka tiba disini ia mengira Alvares memacarinya hanya sekedar untuk dikenalkan pada keluargana. Ternyata ada alasan lain.
"Kenapa?" Tanya Lengkara.Alvares mengeluarkan ponsel miliknya lalu menunjukkan sebuah foto tepat dihadapan April. Foto yang menunjukkan perselingkuhan ibunya dan seorang pria yang April tau sebagai ayah Alvares. Seketika hati Lengkara seperti dihantam dengan keras. Rasanya sangat sakit ketika mengetahui ibunya adalah seorang wanita simpanan.
"Nyokap lo alasannya" Alvares memajukan wajahnya mendekat pada Lengkara hingga jarak keduanya begitu dekat "Wanita murahan yang ada difoto itu ibu lo kan?. Dia bisa hancurin keluarga gue hanya dengan godaan yang dia lakukan layaknya seorang jalang"Plak
"Berhenti ngerendahin nyokap gue"
Setetes air bening berhasil meluncur keluar dari mata Lengkara. Ia bisa menahan saat hatinya dilukai,fisiknya disakiti dan mentalnya dihancurkan tapi tidak saat harga diri wanita yang melahirkannya direndahkan. Ia memang sering bertengkar dengan ibunya tapi sekalipun ia tidak perna menjatuhkan harga diri ibunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
LENGKARA
Teen FictionPerselingkuhan kedua orang tua menjadi titik awal hubungan Lengkara dan Alvares. Lengkara yang harus memenuhi kesepakatan Sepihak akibat dijual oleh ibu kandungnya sendiri Dan Alvares yang berusaha mempertahankan senyuman Ibu tersayang. " Ikutin...