👑 11

85 19 0
                                    

Tanduk dan mahkota manakah yang lebih indah?. Tergantung orang memandangnya, sebagian orang mungkin akan memilih mahkota daripada tanduk,  mengganggap bahwa mahkota lebih bernilai dari tanduk. Tapi bagaimana jika mahkota yang mereka pilih ternyata untuk menyembunyikan sepasang tanduk?
.
.
.

Hari ini langit terlihat cerah seperti biasanya, matahari bersinar terang melimpahkan seluruh cahayanya, menunjukkan bahwa hari ini tidak akan turun hujan.

Walau seperti itu, keadaan jauh berbeda di dalam keluarga Kim, suasana berubah menjadi suram seolah-olah sebuah badai tengah menerjang keluarga itu.

Satu persatu orang terlihat mendatangi rumah duka, pakaian mereka tampak berwarna hitam menyesuaikan tempat yang tengah mereka kunjungi.
Di dalam sana diletakkanlah sebuah foto dari sang mendiang, tak lupa disekelilingnya juga sudah berjejer bunga yang tampak memadati setiap celah yang kosong.

Keadaan yang awalnya terlihat tenang tiba-tiba diusik oleh sekelompok orang yang hanya mementingkan kehidupan mereka sendiri.

"Lihat.. pemilik rumah sakit family sudah tiba.."

Terlihat sebuah mobil hitam datang, dan langsung disambut oleh puluhan wartawan yang langsung mengepung mobil itu dengan puluhan pertanyaan juga yang siap ditanyakan.

"Bagaimana pendapat Anda mengenai kejadian ini?"

"Apakah benar kejadian itu terkait dengan upaya balas dendam?"

"Apakah benar si pelaku adalah teman korban?"

"Saya dengar ada makna tersembunyi dari kejadian itu, karena korban meninggal tepat saat korban berulang tahun, apakah itu benar?"

"Jika korban tiada itu berati apakah pemilik rumah sakit berikutnya adalah cucu anda yang satunya?"

"Jika memang seperti itu, apakah sudah diputuskan bahwa KY atau U adalah pemilik berikutnya rumah sakit F ?"

"Apakah anda akan menuntut pelaku akibat kejadian itu?"

"Apa tindakan anda setelah mengetahui kalau nama rumah sakit F juga ikut terseret kedalam kejadian itu?"

"Tolong jawab pertanyaan kami.."

"Benar, jawablah pertanyaan dari kami.."

"Jawab pertanyaan kami.."

Beberapa wartawan terus menerus menanyakan pertanyaan yang sudah jelas tidak akan terjawab itu.

"Tolong jawab kami.."

"Benar pak jawablah pertanyaan kami.."

Sampai orang yang terus ditanyai tersebut masuk ke dalam, para wartawan masih tidak menyerah juga.

"Wah.. mereka sangat bekerja keras.. sudah berapa lama mereka diluar? Harus kuakui mereka memang sangat menghargai pekerjaan mereka. Ha.. ha.. ha.."

"Ayah.. bisakah kau sedikit menghormati kami? Apa kau tidak merasa kasihan pada Sowon? Setidaknya tolong jagalah perilakumu"

Sang anak yang merasa tindakan ayahnya yang kelewatan langsung menegurnya.

"Kasihan? Huh.. seharusnya akulah yang harus dikasihani, gara-gara anakmu mati, semuanya menjadi berantakan, sekarang bahkan nama rumah sakit sudah terseret akibat kejadian itu. Apa kau lupa? Seluruh hidupku sudah aku curahkan kepada rumah sakit, jika semuanya akan hancur disini, semua usahaku selama ini akan sia-sia."

"AYAH! Tolong! Tolonglah.. jaga sedikit sikapmu! Kita sekarang sedang  berada di rumah duka.. Jika kau disini  hanya untuk mengeluh saja..  sebaiknya kau pergi saja dari sini.."

✓ Throne  ||•G friend•|| Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang