*SATU*

562 32 4
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.








"Tunggu apalagi? Cepat naik sebelum ada yang melihat kita," Ucapku pada gadis langsing yang tengah menatapku.






































Aku Sinb siswa kelas 11 kesayangan para guru, bagaimana tidak? Hampir setiap hari namaku dicatat oleh guru piket, kurasa tiap lembar buku guru piket pasti ada nama ku kecuali hari minggu. Ya iya dong kan sekolahnya libur kalau hari minggu.

Apa guru-guru itu penggemar rahasia ku ya?
Tapi masa sih gitu?
Ah masa bodo deh!
Hihi... Aku geli sendiri memikirkannya.










Dan juga yang harus kalian tahu aku siswa paling perhatian dengan guru BK, karena hanya aku yang sering berkunjung ke ruangan nya. Jika aku sedang baik hati dalam seminggu bisa tiga kali aku mengunjungi ruangannya, tapi kalau aku sedang sibuk hanya seminggu sekali saja. Perhatian banget kan aku?























"Sinb kita mau kemana?"


















Aaa... Aku hampir lupa. Hari ini aku membolos jam pelajaran lagi, tapi kali ini aku membawa gadis cantik yang tengah memelukku diatas motor. Pelukannya begitu erat, ya karena aku melajukan motorku cukup kencang takut-takut ada yang melihat kami. Karena ini masih belum jauh dari area sekolah.














Aku biasa menggunakan motor ke sekolah, tapi tidak aku parkiran di sekolah. Motorku aku titipkan di warung yang letaknya tidak terlalu jauh dari sekolah, pemilik warung sudah tidak aneh lagi dengan kebiasaanku. Bukan karena di sekolah tidak ada tempat parkir, tapi agar memudahkanku melarikan diri di tengah jam pelajaran. Ssssttt......... Untuk yang satu ini jangan ditiru ya!




















"Kemana saja asal denganmu." Cengirku.

Tapi sedetik kemudian ia malah mencubit perutku. "Aaww... aaww... Sakit Won."
















Aku pelankan laju motorku, karena kami sudah jauh dari area sekolah.






















"Sinb aku takut." Suaranya tersamarkan angin yang berhembus.

"Iya? Takut kenapa?"

"Takut dihukum karena membolos."

"Tidak akan, hari ini kan emang jam kosong Won. Sudah jangan ragu lagi ya, kita akan pergi ke tempat yang bagus. "Aku usap punggung tangannya yang melingkar diperutku, dingin sekali tangannya. Aku menggenggamnya mencoba menyalurkan kehangatan. Tak ada penolakan darinya, gadis yang berseragam sama denganku itu hanya semakin merapatkan tubuhnya di belakangku dan menopangkan dagunya pada pundakku.















APHRODITE [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang