Beberapa minggu setelah pertengkaran di apartemen, hubungan kami kembali membaik. Aku sebisa mungkin mencoba mengerti juga memahami perubahan sikap dan sifat Sowon, karena aku masih mau terus bersamanya dan ga akan melepaskannya.
Sekarang ini hari sabtu, seharusnya menjadi hari bebas bagiku. Tapi lagi-lagi ada pekerjaan mendesak yang sangat harus aku selesaikan hari ini juga.
Ku kabari Sowon lewat pesan singkat, kalau aku ada pekerjaan mendesak hari ini. Sengaja tak meneleponnya karena ga mau mengganggu waktu tidurnya saat libur. Aku Melangkah keluar dari kamar, menuruni satu demi satu anak tangga.
"Wah, sayang ada yang mau pergi kencan kayaknya pagi-pagi begini." Ucap kak Yuju dari dapur saat melihatku turun dari lantai atas dengan pakaian rapih.
Kak Yerin yang sedang membuat sarapan ikut mengalihkan perhatiannya padaku karena ucapan kak Yuju.
"Senangnya kalau yang kamu bilang itu benar kak," Ucapku yang kini juga sudah bergabung di dapur bersama mereka 'pasangan pengantin baru'.
"Selamat pagi kak, sarapan apa pagi ini yang kakak buat?" Aku mendekati kak Yerin, mengecup pipi chubbynya singkat.
Plakkk.....
Kak Yuju memukul kepalaku dengan buku yang sebelumnya dia baca.
"Aduh, kenapa sih kak? Sakit tau!" Ringisku menatap kak Yuju.
"Yerin itu milikku, kenapa kamu cium dia?"
"Ye, enak aja. Kak Yerin itu kakakku dan akan tetap begitu. Bukan begitu kak?" Aku memeluk pinggang kak Yerin juga bersembunyi dibelakangnya.
Kak Yuju masih terus berusaha memukulku dengan buku di tangannya.
"Yuju sudah dong jangan kayak anak kecil," Kak Yerin menatap suaminya.
"Tapi dia menciummu Rin," Ucap kak Yuju dengan wajah memelasnya, tapi matanya melirikku berapi-api.
"Kamu juga Sinb, jangan meledek Yuju terus. Cepat sarapan nanti kamu terlambat ke kantor." Kak Yerin menepuk pelan lenganku yang melingkar di pinggangnya.
"Iya kak," Jawabku. Dan lagi ku kecup pipi halus kak Yerin. Lalu dengan langkah cepat duduk di kursi yang bersebrangan dengan kak Yuju.
"SINB....!!!!" Kak Yuju memekik kesal.
Kalau kalian bisa lihat bagaimana wajahnya sekarang pasti kalian akan ngeri. Dari kepala dan kupingnya mengepulkan asap seperti kereta diesel.
Aku menjulurkan lidahku ke arahnya, lalu segera menyantap sarapanku. Sebelum kak Yerin memarahiku.
"Rencanamu hari ini jadi Bi?" Tanya kak Yerin yang sudah selesai dengan acara memasaknya.
Ku angkat tanganku agar kak Yerin memberiku waktu untuk minum, karena aku hampir tersedak mendengar pertanyaannya barusan. "Tentu kak, aku sudah memesannya kemarin. Sore ini akan ku ambil."
KAMU SEDANG MEMBACA
APHRODITE [HIATUS]
أدب الهواةWonB Fanfiction! Sebagian besar cerita ini berfokus pada Sinb POV. ^^ #2 sinwon 041721 #3 tomandjerry 041921 #1 yeju 061321 #2 yeju 092621 #2 wonb 122621