*LIMA*

127 25 1
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



Pekerjaanku akhir-akhir ini sangat menguras waktuku. Hampir satu bulan ini aku selalu pulang larut malam karena pekerjaan. Bahkan hari sabtuku pun tersita pekerjaan. Tapi sepadat apapun jam kerjaku, aku selalu menyempatkan waktu bertemu Sowon, walau cuma untuk jemput dia dari tempat kerja atau temani makan dan beli beberapa kebutuhannya.

Terkadang juga aku menginap di apartemennya saat sabtu malam, meskipun sudah ga sering kayak sebelumnya. Sebenarnya menginap saat akhir pekan itu buat kami bisa dikatakan seperti kebiasaan, entah di apartemennya ataupun di rumahku. Orang tuaku juga sudah menganggap Sowon seperti putri sendiri, bahkan mereka lebih menyayangi Sowon dibandingkan aku.

Tapi, kebiasaan itu lambat laun terkikis oleh kesibukkan masing-masing. Hubungan kami seperti semakin berjarak. Sering kali aku dan Sowon berdebat hanya karena hal kecil dan itu pasti berujung dengan saling diam kemudian ga menghubungi satu sama lain. Aku sangat tidak nyaman dengan keadaan itu, jadi aku selalu berusaha lebih dulu menghubunginya atau menemuinya agar hubungan kami kembali membaik. Aku sangat menyayanginya dan ingin hubungan kami tetap baik-baik saja.



~°~



Dua minggu lagi kak Yerin akan menikah dengan kak Yuju, hari ini dia memintaku untuk temani ke butik langganan keluarga kami karena kak Yuju ga bisa mengantarnya. Seharusnya hari ini aku berkencan dengan Sowon, tetapi Sowon membatalkannya semalam karena bunda memintanya untuk pulang ke rumah. Aku sudah menawarkan diri untuk mengantarnya, tapi ditolak dan dia lebih pilih pulang ke rumah bundanya naik taksi.

Selagi menunggu kak Yerin mengambil gaunnya, aku berdiri di sisi meja kasir memperhatikan sekitar. Pandanganku yang sedang berkeliling tiba-tiba saja terhenti saat melihat seorang wanita yang tak asing untukku di toko yang berhadapan dengan butik dimana aku berada. Aku terus mencoba memastikan apa yang sedang ku lihat. Tapi, tiba-tiba saja kak Yerin berdiri di depanku, menghalangi fokusku. Dan benar saja, saat ku lihat lagi objek yang sedari tadi ku perhatikan sudah menghilang di balik kerumunan orang.

"Ayo pulang Bi, aku sudah selesai."

Aku masih tetap mencari-cari sosok di sebrang sana, ga ada niat buat respon omongan kak Yerin.

"Kamu lagi lihat apa Bi? Ayo kita pulang." Kak Yerin menggandeng tangan ku.

"Kak..." Ku tahan langkah kakiku.

"Hm, kenapa Bi? Ada yang mau kamu beli?" Kak Yerin menatapku.

"Aku kayak lihat Sowon deh, di sebrang sana sama cowok." Netraku masih berkeliling.

APHRODITE [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang