*DELAPAN BELAS*

51 7 4
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.





*Flashback empat bulan yang lalu.

Ini hari sabtu, tapi baik aku maupun Sowon ga ada rencana buat pergi keluar. Ga tau sih kalau nanti sore atau malamnya. Sowon sejak tadi sibuk di dapur sambil video call sama yewon, kedengarannya seru banget obrolan mereka. Sedangkan aku? Aku masih betah rebahan di kasur. "Lima menit lagi deh," batinku, tentunya dengan mata yang masih rapat tertutup.

Selesai bermalas-malasan, aku pun turun dari ranjang dan mandi. Tidak ingin berlama-lama lagi di dalam kamar, aku keluar sambil megang hair dryer dengan rambut yang masih basah habis keramas, sengaja cuma ku keringkan seadanya pakai handuk.

"Sayang, mau kopi boleh?" Ucapku pada Sowon yang sejak tadi sudah senyum-senyum melihatku keluar kamar.

"Boleh dong sayang." Satu kecupan dari Sowon mendarat di bibirku. "Seger banget yang udah mandi." Lanjutnya sambil mengusap pipiku.

Sebelah tanganku yang bebas melingkar di pinggangnya, "Iya dong, kan biar dapat morning kiss." Jawabku, menggoda.

Sowon kembali tersenyum dan lalu mengecup pipiku kiri, kanan tak terlewatkan juga hidungku.

"Love you sayang."

"Love you more."

"Yaudah aku buatin dulu kopinya." Sowon beralih menyiapkan apa yang ku minta tadi. "Itu kok rambutnya ga langsung dikeringin Bi?" Tanyanya saat sadar kalau rambutku masih sangat basah.

"Sama kamu aja ya." Cengirku.

Sowon lagi-lagi hanya tersenyum mendengar permintaanku.

Setelah meletakkan hair dryer di sofa, aku masuk ke ruang kerja yang berada di tengah rumah, membuka laptop dan kemudian fokusku teralihkan pada benda tersebut.







Setelah meletakkan hair dryer di sofa, aku masuk ke ruang kerja yang berada di tengah rumah, membuka laptop dan kemudian fokusku teralihkan pada benda tersebut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.










"Ngapain Bi? Kerja?". Tanya si perempuan berkaki jenjang kesayanganku ketika melihatku berada di ruang kerja. Ia meletakkan cangkir kopi di meja ruang tamu yang merangkap sebagai ruang tv, lalu menghampiriku.

APHRODITE [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang