Dia kembali ke pertigaan itu
kecewa,muak dengan "Jl.Baik"
Menyesal dengan "Jl. Tidak baik".
.
Dia kembali ke titik awal ia memulai langkahnya
.
.
.
Dengan membawa luka batin dan tubuh yang 'najis'
Saatnya untuk memilih jalan lagi
Jalan yang membawakannya pada kesembuhan hati
Tempat yang bernama "memaafkan"
Halte yang bernama "mengikhlaskan"
Tidak ada jalan pintas menuju sana
keduanya harus dilalui dengan kesakitanJl. Baik atau Jl. Tidak Baik
.
.
.
Itu kembali pada kekuatanmu
KAMU SEDANG MEMBACA
Sejenak
PoetrySebelum jarum detik berdetak Dijalan yang hampa Sebentar ku bersinggah