Bonchap #3

243 24 11
                                    

"Dokter sana..." panggil salah satu suster di rumahsakit tempat nya bekerja, gadis itu menghentikan langkah nya cepat Lalu menghadap ke suster yang memanggil nya tadi.

"Ada apa?" Tanya sana

"Dok tolong bantu periksa pasien di ugd yang terkena korban kll dok" ujar suster tersebut dengan wajah panik nya.

Sana terperangah lalu berlari ke ugd untuk  melihat dan memeriksa pasien tersebut.

Meskipun sana bukan dokter umum, tetapi dia akan berusaha menyelamatkan nya dengan ilmu yang ia punya.

Sana tidak akan membiarkan pasien nya berbaring lemah dengan ajal yang menghampiri beliau.

Kini sana tengah berkutik dengan alat alat dokter nya, bila di lihat orang lain mungkin sangat terlihat profesional tetapi sana sendiri merasa panik dan khawatir akan pasien nya.

Bunyi alat  elektromagnetik  tiba-tiba terdengar di pendengaran dr. Sana, ia segera melirik pada monitor yang sekarang tengah menunjukkan garis garis lurus.

Tuttttt..........

Semua orang dalam ruangan panik, dr. Sana segera melepaskan jas dokter nya, lalu memompa tubuh pasien dengan tangan yang ia satukan tepat di dada pasien.

dr. Sana terus berusaha untuk mengembalikan nyawa pasien nya. Tetapi tetap tidak berhasil, keringat mulai membanjiri wajah cantik nya.

"SIAPKAN DEFRIBILATOR!!" Pekik dr. Sana keras, suster yang membantu sana dengan cepat memasangkan kabel defribilator kepada tubuh pasien.

"120 mg" Sana menggesek² kedua alat itu lalu ia sengatkan di daerah jantung pasien.

Dab.

Tidak berhasil.

"180 mg"

Dab.

Masih tidak berhasil.

"210! Mg"

Dab.

dr. Sana langsung melepaskan alat itu begitu saja, lalu menangis memeluk sang suster.

dr. Sana menangis haru kala ia mampu membuat pasien nya hidup kembali. Memang ini bukan pertama kali dr. Sana menyelamatkan pasien nya seperti ini, tetapi ini beda, ia mungkin hanya menyelamatkan pasien sesuai pekerjaan nya, yaitu ahli bedah dan penyakit dalam.

Dan ini pertama kali nya ia turun menjadi dokter umum dengan cara tiba- tiba. Kenapa? Karena suster yang membantu sana menyelamatkan korban kll dengan sangat terpaksa meminta sana untuk memeriksa pasien korban kll di karenakan  keadaan nya darurat dan dokter umum di rumah sakit ini banyak yang mengambil cuti mengingat sekarang akhir tahun.

Meski begitu sana sangat terharu terhadap dirinya sendiri. Ia kira pertama memasuki ruangan pasien ini, dr. Sana tidak bisa menyelamatkan nya. Dan sekarang diluar ekpetasi nya, ia berhasil dengan kemampuan yang ia punya.

dr. Sana melepaskan pelukan nya lalu menatap suster yang menangis sama persis seperti dirinya. Sana kembali memandang pasien yang belum sadar, nanti malam mungkin baru sadar karena efek obat bius yg melekat pada dirinya.

"Tolong telfon kepala bag. Farmasi untuk mengambil ventilator" perintah sana, suster tersebut mengangguk dan segera menyelesaikan tugas nya.

dr. Sana keluar dari ugd lalu berjalan menuju ruangan nya.

Setelah sampai, dr. Sana menghembuskan nafas berat. Hari ini memang di luar ekpetasi nya, menjadi dokter umum dadakan adalah suatu hal yang tidak pernah sana pikirkan selama ini.

BULLSHIT!! [END]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang