Chap 37

121 16 9
                                    

Tzuyu berjalan bergandengan bersama kekasih nya, siapa lagi kalo bukan mingyu.

Menyenderkan kepala nya di pundak lebar mingyu dan bercanda ria membuat semua orang yang melewati nya agak iri.

Banyak dari mereka tau kalo pasangan ini jarang sekali yang nama nya pertengkaran dalam hubungan mereka. Manis bukan?

Sana yang melihat pasangan itu lewat di depan kelas nya hanya bisa tersenyum, sana bahagia bila teman nya tidak pernah menurunkan airmata, tidak seperti nya yang sering menurunkan bulir itu.

Sekarang sana tau teman nya semua sedang mempersiapkan masa depan mereka, pernah waktu SMA dulu mereka bercerita kepada sana tentang apa cita-cita mereka kelak di masa depan.

Jihyo yang ingin menjadi dokter seperti nya mina pun ingin menjadi apoteker, jungyeon bilang kerja apa aja yang penting ga kerja rusak, momo memilih menjadi guru dance di agensi entertainment mengingat gadis itu pintar menari dari kecil, nayeon memilih bekerja di perusahaan papa nya, chaeyoung ingin menjadi produser karena sedari kecil ia pintar sekali menulis dan membuat lagu, memang saat kecil itu hanya kalimat biasa. Chaeyoung saat itu hanya menuliskan apa yang dipikirkan nya lalu iseng ia perlihatkan kepada guru Tk nya. Mulai lah saat itu chaeyoung mengikuti lomba menyanyi dan mulai menulis lirik untuk lagu lagu yang ia nyanyikan.

Waktu itu sana sempat bertanya kenapa tidak jadi artis saja? Yang chaeyoung jawab adalah dia ga bisa pacaran bebas sama dino dong, tapi sekarang chaeyoung udah ga sama dino, masih ingin menjadi produser. Dahyun ingin menjadi desainer grafis sedangkan tzuyu ingin menjadi creative director di perusahaan orangtua nayeon. Kenapa ia memilih creative director? Karena tzuyu ingin mengembangkan dan mengusulkan ide ide kreatif untuk perusahaan agar maju.

Memang sana sudah tau kalo tzuyu ini orang nya kreatif banget, waktu SMA aja dia mengusulkan ide yang ia punya kepada guru bagimana cara nya untuk murid-murid belajar dengan efektif agar murid disitu juga tidak terlalu bosan mendengarkan guru yang terus menjelaskan materi panjang lebar.

Sana bangga mempunyai teman seperti mereka, jenius dan pintar dalam pelajaran baik dan ramah bersama orang lain, meskipun di samping itu mereka pada bobrok semua sifat nya pasti disisi lain mereka juga punya sifat yang sangat di kagum i banyak orang.

Eh? Kenapa sana jadi flashback gini. Padahal dosen di depan sudah mengemasi buku di meja dosen lalu pergi keluar.

Berarti sana dari tadi ngelamun dong? Yah percuma ikut matkul hari ini tapi ilmu nya ga masuk.

Duhh bego banget gue ujar sana dalam hati sambil memukul sendiri kepala nya.

Jihyo dan mina menghampiri sana " jan di pukul gitu tambah bodoh entar" ucap mina enteng.

Sana mendelik lalu tangan nya mencubit perut mina " IQ lu sama gua tinggian mana?" Sana menaik turunkan alis nya untuk menggoda mina.

"Tau lah. Mau jailin lo, gue kena sendiri" balas mina kesal, jihyo menatap kedua nya datar.

"Udahlah gue tinggal aja kalian" ucap jihyo meninggalkan kelas lebih dulu.

Mina dan sana saling bertatapan setelah itu masing masing dari mereka berlari mengejar jihyo.

Bruk!

Tubuh sana tidak sengaja menabrak rak buku minimalis di kelas nya, sana udah siap buat tertimpa buku yang di pajang itu tetapi 5 menit ia tidak merasakan apa-apa, dan memberanikan diri nya melihat siapa yang menolong nya.

"Sana lo ga papa? Mana yang sakit?" Ujar dahyun mengecek semua tubuh sana dan terlihat sangat panik.

"Hahh. Gue gapapa" balas sana, ternyata yang menyelamatkan ia baekhyun dan dahyun.

BULLSHIT!! [END]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang