Chap 28

88 17 3
                                    

"Eunghh" lenguh seorang gadis bangun dari tidur nya.

Ia mengerjapkan matanya, menyesuaikan cahaya dari lampu rumah sakit itu.

Kenapa ia ada disini? Bukan nya tadi bersama sehun di mobil? Bentar!, sehun? Sehun?

Ia langsung bangun setelah mengingat semua nya "Sehun mana" ucap sana agak keras

Teman teman nya yang menunggu di luar ruangan sana langsung masuk terburu- buru.

"Sana, lo udah bangun" ujar mina, ia dengan cepat merangkul sana, menepuk punggung gadis itu.

Beda dengan sana yang sama sekali tidak mengubris ucapan mina, netra nya melirik satu persatu teman nya berharap ada sehun disana, tetapi ia tidak menemukan nya.

"Sehun mana?" Tanya Sana kepada mina, matanya memerah. Entah itu menahan tangis atau menahan marah.

"E-eh em" mina bingung ia harus memberikan jawaban apa kepada sana. Kalo ia mengatakan yang sebenarnya, ia tak tega melihat sana nanti. Mina paham betul setelah ia mengatakan yang sebenarnya tentang keadaan sehun, pasti sana akan menyalahkan diri nya.

"JAWAB GUE!!!" Bentak sana. Mina menutup matanya erat saat sana membentak tepat di hadapan nya.

Sedangkan yang lain hanya menundukkan  kepala nya.

Mina menghembuskan berat sebelum berucap, "Sehun koma, dia sementara waktu ga bisa jalan karena punggung nya terhantam keras kecelakaan itu tapi kata dokter sehun bisa jalan  lagi kalo dia terapi" jelas mina

Sana menutup mulut nya, ia terlalu kaget mendengar ucapan mina. Ia mencoba tidak percaya apa yang dikatakan oleh mina.

"Hahaha Sehun tuh kuat dia ga mungkin sampe koma" tawa sana menggelegar di ruangan inap.

Mereka menatap sana iba. Gadis itu masih belum percaya apa yang dikatakan  mina, padahal mina sudah mengatakan yang sejujur- jujur nya.

"Haha hiks.. h-hiks" tawa sana digantikan dengan tangisan nya.

Kenapa semua nya ga adil? Ia hanya pingsan dan ada beberapa luka kecil di dahi, dan tangan nya. Kenapa sehun sampek koma? Padahal kecelakaan ini terjadi karena diri nya, kenapa sehun yang kena imbas?

"Dimana sehun?" Tanya sana sambil mengelap airmata yang turun.

"Lo ga boleh keluar dulu san, lo baru aja bangun" kata tzuyu

"Gue mau lihat sahabat gue yang sekarat disana, kalian mau nyegah gue? Iya? Oke! Gue ga minta bantuan lo semua, gue bisa berangkat sendiri" balas sana dan dengan cepat ia turun dari bangsal nya, chaeyoung   menarik lengan sana dan di duduk kan kembali ke kasur itu.

"Kita anterin asal pakek kursi roda" kata chaeyoung tanpa menunggu respon sana ia keluar mengambil kursi roda.

Sana hanya diam, ia juga merasakan sedikit sakit di kaki nya. Mungkin keseleo atau apa lah dia juga ga tau, yang terpenting sekarang sahabat kecil nya sehun.

Jihyo dan nayeon membantu sana mendudukan diri nya di kursi roda tersebut. Mereka keluar dengan chaeyoung yang mendorong kursi roda nya, selang infus dibawa oleh dahyun, ia berjalan sedikit mengimbangi kursi roda sana, agar selang gadis itu tidak tertarik saat jarak sana dan dahyun berjauhan.

Mereka membawa sana menuju ruang inap sehun. Saat membuka pintu sana bisa melihat teman sehun yang ada disana dan beberapa teman taehyung.

Chaeyoung mendorong kursi roda sana perlahan menuju bangsal sehun,setelah itu chaeyoung berlalu ke pinggir nya untuk memberi ruang sana.

Dapat sana lihat luka di pipi sehun berwarna biru ke ungu unguan. Tangan nya terdapat goresan kecil tapi lumayan lebar, sana mengusap luka itu pelan pelan agar sehun tidak merasakan sakit.

Rasanya tidak adil jika sehun mengalami ini semua, kenapa tidak dari nya saja yang mengalami ini semua?

"Hun, bangun" ucap sana dengan suara bergetar.

"Pliss bangun demi gue. Lo kan janji mau ngejaga gue, kalo lo tidur terus kyk gini nanti siapa yang jagain gue. Gue kesepian nih, ga ada yang ngehibur gue kalo lagi sedih. Gue sekarang lagi sedih hun, lo bangun gih buat hibur gue. Ck. Miris banget ya hun hidup gue? Ditinggal taehyung ke amrik. Lo nya tidur terus" kata sana kepada  sehun yang masih betah menutup mata nya itu. Tapi sana yakin sehun bisa mendengar apa yang diucapkan nya.

"Hun ga asik lo, bangun elah. Nanti gue harus ngomong  gimana ke tante sama om. Lo gue bing-"   

"San!!udah!" Potong jihyo

Sana menundukkan kepala nya, airmata yang sedari tadi ia tahan akhirnya jatuh.

"Hiks hiks.."

Chaeyoung , jungyeon, dan jihyo menghampiri sana untuk menenangkan gadis itu.

"San, udah ya" ujar jungyeon ia sedih jika melihat sana terpukul seperti ini.

"Jan nangis, senyum gih" kata chaeyoung mengelus rambut sana lembut.

"Jangan nangis san, dulu sehun selalu jagain lo kan?" Tanya jihyo, sana menganggukan kepala nya sesekali ia mengusap airmata nya.

"Nah sekarang lo yang jagain sehun, bales semua kebaikan sehun yang selalu jagain lo" lanjut jihyo. Sana mengangguk lagi.

Benar kata jihyo ia tidak boleh sedih terus, dulu sehun selalu menjaga nya, sekarang waktunya sana membalas kebaikan sehun. Sana sudah punya tekat untuk merawat dan menjaga sehun saat ia sakit.

Mereka tersenyum setelah melihat sana tidak menangis lagi, memang sehun dan sana terlihat seperti bersahabat. Tetapi mereka merasakan nya berbeda, malah terlihat seperti seorang adik dan kakak.



Tbc

Ayok di vote sama komen. Kalo kalian ga mau vote y terserah.

BULLSHIT!! [END]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang