Chap 39

165 24 18
                                    

Pagi ini sana sudah bersiap keluar untuk membeli sedikit kebutuhan yang akan dipakai untuk surprise taehyung.

Ingin mengajak mina dan momo tetapi mereka masih tidur. Mau bangunin mereka juga ga tega. Akhirnya sana keluar dan pergi seorang diri.

Sana berjalan ke arah lift dan menekan tombol nya, ia langsung membulatkan matanya saat jin berada di lift sama dengan nya.

"Mau kemana?" Tanya jin saat sana sudah berdiri di samping nya.

"Mau beli kue buat nanti" jawab sana

"Lo mau kemana?" Tanya sana balik, jin menoleh dan menjawab ucapan sana " Mau beli kopi" ucap jin.

"Mau gue temenin ga? Masa lo sendirian. Seenggaknya gue tau dikit dikit tempat sini" ucap jin

Sana sebenernya ga enak, tapi nanti kalo dia kesasar gimana.

Sana mengangguk "boleh" balas sana.

Mereka berdua berjalan keluar lift saat sudah sampai di lantai dasar. Baru keluar 10 menit bibir sana udah gemetaran, sedangkan tangan nya sibuk di gosok gosokan ke badan nya.

Bener yang di bilang mina kemarin, ternyata disini  udara dingin banget. Sana pakek acara ngeluarin sifat cerobohnya lagi.

"Nih pakek" ujar jin memakaikan jaket tebal nya di tubuh sana.

"Makanya bawa jaket" celutuk jin. Sana memutar bola mata nya malas.

"Udah gue siapin kok tinggal bawa aja, tapi gue nya lupa"

"Bukan lupa tapi ceroboh" ledek jin, sana hanya mendengus kesal. Mau marah tapi perkataan jin ga sepenuhnya salah.

"Tuh san, bukannya toko kue ya" jin menunjuk toko yang tidak terlalu besar, tetapi bangunan nya terlihat mewah. Mungkin ini kue nya enak karena banyak pelanggan yang berbaris untuk mendapatkan kue yang mereka inginkan.

"Rame banget anjir" keluh sana. Serius, ini antrian nya panjang banget.

"Yaudah gapapa" sana menatap jin dengan muka melas nya. Sana ngantri lima orang di kantin aja ogah-ogahan lah ini panjang bet kek kereta api.

"Ayoo" ajak jin menarik tangan sana.

"Ck. Bakal lama nih" gerutu sana

"Daripada nyari yang jauh-jauh mending disini deket sama hotel kita" jawab jin.

Sana dengan pasrah menurut dan bersabar mengantri untuk mendapatkan kue.

"Ayoo san gapapa, demi pacar lo sendiri ini" sana terus menyemangati dirinya sendiri sambil memukul dada nya menggunakan tangan satu yang ia kepalkan.

Jin mengusuk pucuk kepala sana, karena gemes ngeliat tingkah nya sedari tadi. Sana agak kaget apa yang dilakuin jin tadi, tapi dia langsung berpikir bahwa jin hanya menganggap nya sebagai adik saja. Lagian dulu jin pernah bilang kalo sana itu udah dianggap adiknya sendiri.

15 menit sana dan jin menunggu giliran nya, tinggal dua orang aja lalu bagian mereka.

Sana udah ga sabar, dia maju lagi tinggal satu orang. Muka sana udah merah, nahan marah plus kesel, padahal orang di depan nya cuma pesen 3 kue kecil tapi ga selesai selesai.

"Excuse me!, this is my turn why you are not finished from it!. Instead of your older already in hand" tegur sana kepada nenek tua di hadapan nya. Sana merasa bersalah karena nada bicara nya tidak ia kontrol saat berbicara dengan orang tua, tapi ini juga membuatnya kesal.

"Hey, miss. She can not afford to pay this cake. I'll take it back" ucap sang penjaga toko berusaha mengambil kue yang di pegang nenek itu.

BULLSHIT!! [END]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang