MC | O6.°࿐

188 44 3
                                    

Happy reading!

Pundak sempit itu nampak naik turun tak teratur saat pemiliknya menahan isakan tangisnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pundak sempit itu nampak naik turun tak teratur saat pemiliknya menahan isakan tangisnya. Tiara mewah yang digunakan sang ratu hampir lengser kalau saja wanita itu tidak menjaganya. Netra berair memandangi suaminya yang tengah terbaring di ranjang. Pria itu pulas, setelah diberi obat tidur berdosis tinggi oleh dokter kerajaan.

Pria yang bernotaben sebagai ayah Hana itu terlihat sangat terguncang keras setelah mendengar pernyataan Younghoon, dan setelah pulang dari Groophy Pack, sang Raja seketika pingsan karena pikiran yang kalut membuat tekanan darahnya naik drastis.

Ia masih berniat sadar dan kembali ke mendatangi Younghoon untuk surprise visit berupa sihir atau setidaknya bogem mentah. Namun ia sudah terlanjur lemas dengan kepala yang ditindih ratusan pikiran negatif. Dokter menyuntikkan obat bius pada Raja Traison agar bisa berisirahat lebih lama.

Sementara Hana, sampai saat ini ia belum pulang. Entah bertualang kemana, gadis itu belum nampak batang hidungnya sejak tadi siang. Ibunya kira Hana sudah pulang ke istana terlebih dahulu, ternyata tidak. Dan pikiran wanita itu makin runyam menanyakan keadaan putri bungsunya. Ini sudah senja, bulan bersiap terbit tapi Hana masih belum pulang.

Pintu ruangan mewah dibuka perlahan oleh sang putra sulung, wanita itu mengusap pipinya yang basah. Melempar senyum pada anaknya, "Masuklah, nak."

Hendery mengarahkan tungkainya mendekat pada sang ibu, kemudian berlutut pada lantai demi menunduk melihat raut muka sendu tersebut. Hendery tahu persis bagaimana perasaan ibunya--saat putrinya harus mengikuti fucking-competition dengan ancama terselip berupa peperangan apabila menolak hal itu.

Alpha arogan itu telah mengacaukan segalanya. Ayahnya kembali sakit sakitan karena berita mengejutkan, ibunya kembali menangis deras setelah sekian lama hanya menerbitkan senyum, dan Hana kembali menjadi gadis emosional dengan sejuta tingkah gila yang meresahkan orang lain. Hendery merasa ditimpuk oleh sebuah ensiklopedia.

Kepalanya berdenyut nyeri, lalu menunduk ke pangkuan sang ibu sebab terlalu sakit. Sebagai pangeran tentunya ia tak bisa diam saja saat keluarganya berada di ambang kepiluan seperti ini. Ia akan berusaha menemukan jalan keluar. Entah itu dengan merelakan Hana mengikuti kompetisi itu, atau merelakan kenyataan bahwa bendera perang berkibar di depan mata mereka.

"Biar ibu yang memikirkannya. Kau hanya perlu mencari adikmu. Dia belum pulang sampai saat ini." tangan lembut itu mengusap surai Hendery. Sang pangeran menggeleng dalam keterdiaman nya, harga dirinya bisa hancur jika diam saja di keadaan genting seperti ini.

"Tidak, ibu. Aku tidak bisa diam, aku harus mencari jalan keluar terbaik untuk masalah ini." bibir tipis itu dibasahi dengan lidah, "Lagipula Hana masih bisa menemukan jalan pulang. Aku tidak akan membiarkan adikku mengikuti kompetisi itu. Sama saja menjatuhkan harga diri, tidak akan ku biarkan." tegas Hendery dengan mata yang menatap lurus pada ibunya.

Mate Competition | Kim Younghoon(✓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang