MC | 1O.°࿐

195 45 0
                                    

Happy reading!

Matahari jelas belum naik, bahkan bulan masih bersinar terang di atas langit tanpa mau memberi kesempatan pada matahari untuk bergantian

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Matahari jelas belum naik, bahkan bulan masih bersinar terang di atas langit tanpa mau memberi kesempatan pada matahari untuk bergantian. Belum waktunya pagi. Tapi suara riuh lolongan serigala dan derap langkah prajurit pembawa senjata-senjata mengalahkan ayam berkokok

Younghoon menatap kosong bulan tersebut, bergumam banyak seperti sedang mengeluhkan segala lelahnya pada Selene, sang Bulan.

Tangannya mencengkram erat pada pagar besi pembatas balkon di kamarnya. Kini Younghoon berada di Alpha's Penthouse dengan pelataran yang sangat luas lebih daripada Pack's House. Juga lebih dekat dengan hutan Achronemos yang digunakan sebagai medan perang bagi Groophy dan para pemberontaknya.

Younghoon menatap para warrior nya yang sebagian berganti shift menjadi werewolf. Sementara yang lain masih mempersiapkan panah panah yang ujungnya dicelupkan pada racun wolvesbane serta perak panas.

Atau ada yang memberi warna pada setiap leher wolf sebagai tanda bahwa mereka adalah warrior dari Groophy Pack.

"Wow Alpha! Kau memiliki kamar yang bagus disini!" suara Hana membuat Younghoon menoleh ke belakang tepat pada seisi kamarnya. Mate-nya sudah siap dengan setelan hitam dan pedang yang menggantung di pinggangnya. Menambah kesan tegas serta seksi pada Hana.

Younghoon tersenyum kecil, menyuruh Hana mendekat. Gadis itu melepas atensinya dari kamar Younghoon yang bernuansa modern tapi masih tak meninggalkan sentuhan royal nya. Hana mendekati Younghoon, mengambil tempat disamping Alpha.

"Semua sudah siap?" tanya Younghoon. Hana melipat bibir kedalam untuk menghitung seberapa persiapan perang mereka. Gadis itu ikut turun tangan dalam segalanya yang ada di bawah sana, berbaur dengan banyak serigala dan memberi banyak pengarahan. "Hampir. Tinggal menunggu perintah darimu."

Pria itu hanya mengangguk, kemudian kembali menatap bulatan putih menggantung pada kegelapan langit. Menatap bulan dengan perasaan berkecamuk, Younghoon mengkhawatirkan berbagai hal soal perang ini.

Untuk lebih jelasnya, ia yakin bahwa Groophy akan menang, tapi soal 'siapa pemenang dari kompetisi ini' , Younghoon mengalami ketakutan tersendiri baginya. Jennie berperan banyak disini, perempuan itu melatih seluruh warrior tanpa perintahnya sekalipun, dengan baik dan sempurna.

Disisi lain, Hana juga punya peran. Dengan kecerdasan nya dan tidak ingin banyak bergerak, Traison mengeluarkan ide ide cemerlangnya. Memberi usul untuk menyisakan seperempat warrior tetap dalam wujud manusia, dan menugaskan mereka dalam hal memanah musuh menggunakan wolvesbane atau perak panas.

Dengan tanda yang sudah tergambar jelas pada setiap warrior werewolf, itu mempermudah para pemanah untuk membedakan kawan dan lawan.

Semua orang kagum dengan pemikiran putri raja Traison. Membuat Jennie sama sekali tidak pernah menyunggingkan senyum pada Hana. Tidak masalah bagi witch muda, Hana masih bisa hidup dibawah kebencian Jennie.

Mate Competition | Kim Younghoon(✓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang