MC | 15.°࿐

214 47 0
                                    

Happy reading!

Suara pekikan para Griffin yang mengitari matahari membuat atensi Hana tertuju ke sana

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Suara pekikan para Griffin yang mengitari matahari membuat atensi Hana tertuju ke sana. Hewan legendaris itu seolah sedang menemani Apollo mengendarai kereta mataharinya dalam menyusuri belahan bumi. Wajah cantik Hana diterpa angin sejuk, yang bercampur aroma lavender segar dari kebun utama.

Nafasnya seketika tercekat, menghirup aroma lavender sama saja dengan mengingat pertemuan pertamanya dengan Younghoon. Wewangian tak memiliki nama yang jelas itu terbang terbawa angin, membuatnya mabuk.

Matanya terpejam erat dengan bibir bergetar. Hana merindukan Younghoon, dan semakin tersiksa semakin harinya entah karena alasan apa. Witch muda jelas tak tahu bagaimana kondisi Younghoon sekarang. Hana mengira Younghoon akan baik-baik saja walau telah menerima penolakannya. Secara, mereka belum terikat, dan pastinya Alpha akan melangsungkan pernikahan dengan Jennie.

Untuk beberapa alasan, ia menganggap putus hubungan dengan Alpha adalah hal yang terbaik. Tapi ternyata tidak. Setelah satu minggu berkabung untuk sang ayah, semua kian memburuk, ia jatuh sakit dan meresahkan semua keluarga serta rakyatnya.

Hana seharusnya masih terbaring di ranjang, bersama rasa sesak di dada dan mata yang panas seolah sedang terpapar virus mematikan. Tapi dia dipanggil aroma lavender untuk berjalan ke balkon dan mencicipi rasa rindu dari wangi itu.

"Nona, ada werewolf yang ingin bertemu anda." tiba-tiba ada suara masuk, maid. Hana sempat kaget mengira itu adalah ibunya, karena nantinya dia akan dimarahi sebab meninggalkan tempat tidur.

"Dia menunggu di pintu masuk hutan blackstone." sambung maid tersebut.

Hana dengan percaya diri bahwa werewolf itu adalah Younghoon. Meskipun ia rindu pada sang Alpha, tapi tidak terimakasih. Hana tidak akan bertemu orang yang membunuh ayahnya. "Aku tidak mau bertemu dengannya."

"Hana." suara ibunya menyeruak. Hana melirik wanita itu gugup. "Serigala telah menunjukkan rasa hormat dan sopan nya, berusahalah  untuk menghargai hal itu meskipun kau tidak suka padanya."

Wanita anggun tersebut nampak lelah mengurus kerajaan bersama putranya sementara Hana sakit. Hana merasa bersalah, tapi tak bisa berbuat apa-apa karena dirinya sedang tidak sehat.

Hana akhirnya mengalah, "Aku ingin ditemani para prajurit terbaik."

༻༺

Perjalanan menuju hutan blackstone terasa panjang. Pikiran Hana berkecamuk memikirkan kenapa Younghoon ingin menemuinya. Barangkali mau menagih sesuatu yang telah diberikan pada Hana, tapi Hana merasa tidak membawa apapun dari Groophy Pack. Kecuali rasa sakit dan rindu.

Mate Competition | Kim Younghoon(✓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang