MC | O7.°࿐

185 44 3
                                    

Happy reading!

Hana menatap lamat pada serigala berbulu emas di depannya dengan pandangan datar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hana menatap lamat pada serigala berbulu emas di depannya dengan pandangan datar. Mengamati lekukan tubuh hewan itu sebelum tersentak oleh lolongan keras. Jane, nama werewolf milik Jennie meraung keras tepat di depan Hana, membuat witch itu melotot kesal, "Berhenti memamerkan gigi dan mulutmu padaku! Nafasmu bau!" gerutu gadis itu.

Jane melangkahkan empat kakinya yang dilapisi dengan kuku tajam untuk mendekat pada Hana, memicing, menggeram, sambil mengelilingi tubuh Hana seolah sedang melakukan observasi pada mangsanya. Hana berdecak sebal saat ditatap intimidasi seperti itu. Ia menedang sebuah batu di depannya hingga terlempar kearah kaki Jane.

Serigala itu menggeram, kemudian melompat dan meluncurkan serangan pada musuh nya. Hana yang belum siap seratus persen seketika terbaring dibawah terkaman Jane. Ia membelalak kaget saat moncong berliur itu berusaha terbuka demi menelan kepalanya hidup hidup.

Bersamaan dengan teriakan Sunwoo dan Juyeon yang mengerang kesal dari arah selatan. Tunggu tunggu! Kameranya belum siap! Kenapa dua gadis itu sudah saling menyernang?!

Hana buru buru menendang tubuh bagian bawah wolf itu sebelum kepalanya benar benar masuk ke tenggorokan Jane. Hewan itu terdorong ke samping karena Hana. Sementara menunggu musuhnya bangun, Jane kembali menyerang dengan cakar miliknya. Gadis yang diserang seketika berguling demi menghindari luka di wajah cantiknya.

Hana merasa belum melakukan serangan apapun, sehingga ia mengarahkan kepalan tangannya pada sisi kiri kepala Jane. Tak memberi jeda, Hana segera mengeluarkan sihirnya untuk mengunci pergerakan serigala itu. Lihat, werewolf itu tak berdaya dibawah sihir Hana.

Putri raja Traison segera menaiki tubuh Jane, meraih moncong yang tadi hampir menggigit wajahnya dengan air liur yang menjijikkan. Hana menatap tajam pada bola mata Jane yang terlihat melotot kesakitan karena Hana menindih dada serigala itu, tepat pada posisi jantung.

Hana hampir meremat—menghancurkan moncong Jane jika saja sesuatu beraroma harum tidak masuk ke dalam hidungnya. Lagi lagi, Hana terbuai dengan wangi itu. Konsentrasi nya sempat terpecah, menoleh kearah belakang dan mendapati Younghoon berdiri disana mengawasi battle mereka.

Jane yang melihat lawannya lengah seketika bangkit hingga Hana terjatuh dari atas tubuhnya. Serigala itu mengukung tubuh Hana dengan sekali hentak, kemudian menggores pipi Hana dengan kuku nya hingga ada darah yang keluar dari sana. Jennie tersenyum bangga dari dalam sana, menyuruh Jane untuk setia pada posisinya, mengamati Hana yang terlihat shock atas luka di pipinya.

Namun rasa bangga shewolf itu hanya bertahan beberapa detik, sebelum tubuh Jane didorong dengan tenaga yang cukup kuat oleh Hana. Gadis itu memerah dengan sangat menyeramkan. Matanya menyalak tajam, kemudian sihirnya kembali keluar untuk mengunci pergerakan sang musuh.

Jane seketika menciut saat Hana dengan kejamnya meremat moncong miliknya sambil berteriak kesal, "Beraninya kau melukai wajahku?!"

Hana mengurangi sihirnya pada bagian kepala Jane. Mempermudah Hana untuk membuka mulut serigala emas, membuka, lebar, hampir merobek. "Ingin ku beri perak panas, nona?!" Hana semakin gencar membuka lebar mulut Jane hingga wolf itu mengeluarkan geraman sakit.

Mate Competition | Kim Younghoon(✓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang