Sembilan

2.5K 327 147
                                    

   Bakugou memutuskan untuk tidak tidur. Dia lebih memilih terjaga sampai Midoriya berangkat kerja.

   Bakugou menyibukan diri dengan menata barang-barangnya yang belum sempat tertata ketika pindah kesini.

    Kemarin pagi Ibunya memberi bingkai foto pernikahannya dengan Midoriya, foto itu cukup besar.
   Bakugou bingung akan meletakanya dimana.

    Bakugou memandang wajah yang berada didalam foto itu.

    Gambar dirinya dengan Midoriya.

Bakugou menyentuh wajah Midoriya dengan Ibu jarinya.

  Midoriya adalah temanya sejak kecil, seorang Alpha yang dulu Bakugou benci karena sangat lemah.

    Bakugou menyesali perbuatanya yang kasar pada Midoriya, tapi sungguh! Dia hanya berniat menjauhkan Midoriya dari segala sesuatu yang berbahaya untuknya.

   Meski dulu caranya salah, dan selalu berakhir dengan memukuli bocah itu yang sekarang menjadi Suaminya.

  Bakugou meletakkan bingkai foto itu di ruang tamu.

   Menghela nafas pelan, mengingat-ingat perjalnan takdirnya yang tidak tertebak selama beberapa hari terakhir ini.

    Bahkan dia melepas sesuatu yang berharga baginya untuk Midoriya.

     Bakugou menyipitkan matanya ketika sinar matahari samar-samar menembus dari balik gorden ruang tamu.

   Bakugou memutuskan untuk membuka semua gorden dan cendela di lantai bawah agar udaranya berganti, setelah itu dia berjalan ke dapur.
   memasak sarapan untuk Midoriya.

Benar-benar seperti seorang istri, huh?

  Bakugou menata masakanya dimeja, matanya melirik jam digital di dapurnya.

   Pukul setengah tujuh Pagi.

Bakugou bergegas untuk membangunkan Midoriya, mengingat bagaimana pria itu tertidur seperti orang mati.

   Bakugou menyiapkan kostum hero milik Midoriya, meletakannya di gantungan depan pintu kamar mandi.

   "Bangun"

Bakugou menepuk-nepuk pipi Midoriya agak keras, namun tidak membuat sang Alpha bergerak sedikitpun.

   "Deku, Bangun! Kau harus bekerja. Deku!" Bakugou mengguncang tubuh Midoriya, alih-alih bangun, Midoriya malah menarik Bakugou dalam pelukanya dan menutupi tubuh mereka dengan selimut.

    Perempatan imajiner muncul di kepala Bakugou.

   "BANGUN, BODOH!"

Pletak

   Bakugou menjitak keras kepala Midoriya, membuat sang empunya mengaduh kesakitan.

  "Kacchan.. aku masih mengantuk" Rengek Midoriya.

Bakugou mengelus bekas pukulanya tadi di kepala Midoriya, membuat Midoriya kembali akan tertidur sebelum Bakugou mengganti elusan tersebut dengan sebuah jambakan ganas.

   "Bangun! Bangun! Bangunnn!"

Bakugou memukul-mukul kepala Midoriya, dan benar saja pemuda brokoli tsrsebut langsung terduduk dengan mata terpejam.

    "Hei! Kau harus membersihkan dirimu dulu! Cuci muka sana!" Ketus Bakugou.

  Midoriya, "Emm... tapi aku lapar"

Bakugou mendengus.

  "Yasudah cuci muka sana, lalu makan! Kau bisa mandi setelah makan"

    Bakugou beranjak dari kasur empuknya, tapi Midoriya langsung memeluknya begitu kaki Bakugou menyentuh lantai.

💥Young Marriage (DekuKatsu)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang