Suatu malam setelah kejadian dimana Yunho melecehkan Jaejoong didalam mobilnya saat akan mengantar anak itu pulang.
Jaejoong tidak serta merta menangisi nasibnya. Ia tetap harus bekerja melakukan kewajiban demi mendapatkan hak nya berupa uang untuk hidup.
Karena kalau bukan dirinya sendiri, siapa lagi yang akan peduli padanya?
Ingat, Jaejoong itu sebatang kara.
Meski dalam hati sakit, ia tetap harus tersenyum menyapa setiap pembeli yang datang.
Jaejoong menutupi perasaannya dengan sempurna sampai pekerjaannya selesai. Begitu setiap hari.
"Jaejoong-kun sisa makanan yang tidak terjual ini dibawa ya, lumayan untuk bekalmu besok pagi. Besok ujian kan?"
Bibi pemilik toko memang selalu baik padanya. Ini lah yang membuat Jaejoong betah bekerja disini meskipun ia harus bekerja di malam hari.
Jaejoong tersenyum kecil, "Iya bibi.. terima kasih banyak. Jaejoong pamit ya," Jaejoong membungkuk hormat sebelum meninggalkan tempat itu.
Sekecil apapun sebagai manusia memang harus tetap bersyukur atas nikmat yang telah diberikan Tuhan dengan cuma-cuma ini.
☆☆☆
Sementara Yunho setelah malam kejadian ia melakukan kebodohan yang fatal itu.
Ya, setiap hari ia dibayangi oleh rasa bersalah. Emosinya menjadi tidak stabil. Sebentar marah, sebentar sedih, sebentar hanya ingin diam tidak melakukan apapun.
Dan hanya ada satu nama yang terus berputar diotaknya, yaitu Kim Jaejoong.
Yunho sekarang pun sedang memegangi kepalanya seperti orang frustasi. Nafasnya memburu dengan debaran jantung yang tak terkendali. Ia benar-benar kacau. Sama seperti hari-hari sebelumnya.
Dilemparnya bantal yang sejak tadi dia remat kencang ke lantai.
Yunho tahu dengan jelas dia telah berbuat dosa dan salah. Maka dari itu beberapa hari ini tidurnya pun tidak tenang.
Mungkin ini lah balasan dari Tuhan atas perbuatan buruknya.
Di liriknya tas milik Jaejoong dan sebuah buku tebal berstiker hello kitty yang ia ketahui adalah sebuah diary.
Diary?
Unik bukan seorang namja menulis diary.
Sebenarnya itu tidak bisa sepenuhnya dibilang diary, kebanyakan isinya adalah resep makanan beserta fotonya.
Yunho mengetahui itu karena ia telah membaca isinya tanpa ijin sang pemilik. Tidak sopan bukan?
Oh ya, jadi teringat sesuatu yang ia lakukan sehari setelah kejadian malam dimana Yunho tidak sengaja mendapatkan helaian rambut Jaejoong saat ia mencium Jaejoong dengan nafsu.
Yunho meraih buku tebal tersebut lalu membuka isinya. Langsung menuju halaman tengah-tengah.
Disana terselip sebuah foto seorang anak kecil mungkin seumuran anak yang harusnya duduk disekolah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Un Autre Destin
FanfictionKim Jaejoong seorang pelajar biasa yang ditemukan secara tidak sengaja oleh sekelompok pemuda dari Korea Selatan. Dipaksa menjadi model dan menjalani hari-hari yang tidak biasa. Hingga sebuah rahasia terungkap dan mengubah takdir hidup Kim Jaejoong...