BRUK.
“Tasmu ku kembalikan.”
Yunho mendudukkan dirinya di single sofa favoritnya setelah melemparkan tas Jaejoong ke atas karpet bulu yang melapisi lantai marmer itu.
Jaejoong mendengus kesal.
Sejak acara mengambil foto Jaejoong tadi, mereka berdua tidak berhenti bersikap seperti anak kecil.
Ditambah sikap Yunho yang tidak sopan, walaupun Yunho lebih tua beberapa tahun darinya tapi apa yang ia lakukan barusan memang tidak sopan.
“Sopanlah sedikit hyung. Tidak sadarkah kalau kau yang paling tua disini. Berikanlah contoh pada para dongsaengmu, hyungku sayang.” ucapan Changmin yang polos tanpa dosa itu langsung di hadiahi pelototan mematikan Yunho.
Changmin memang jenius, IQ nya saja diatas rata-rata. Membuatnya loncat kelas dua tahun sehingga yang seharusnya ia masih duduk di kelas tiga junior high school kini bisa dibilang ia setingkat dengan Jaejoong.
Ia bahkan sudah mengikuti ujian masuk universitas sehingga setekah lulus nanti ia bisa langsung berkuliah.
Maka dari itu ia dengan santainya mengambil ijin libur selama sebulan padahal Jaejoong sendiri sedang kebingungan dengan ujian yang akan berlangsung kurang lebih dua bulan lagi.
Namun seperti itu lah jadinya Changmin, ia sering bertingkah seperti ia sudah dewasa. Berbicara sok bijak misalnya seperti tadi.
Jaejoong yang mendengar ejekan Changmin pada Yunho hanya bisa tertawa. Tertawa sambil meletakkan punggung tangannya didepan bibir penuhnya, itu merupakan gaya tertawanya.
Namun sungguh itu adalah kebiasannya yang tidak disengaja yang begitu melekat padanya.
“Malam ini aku tidak mau memasak untuk kalian. Pikirkan saja sendiri nasib perut kalian masing-masing.”
Junsu mendudukkan butt seksinya didekat Jaejoong, membuang pandangannya pada Yoochun yang memasang wajah penuh harap kalau Junsu seksinya itu akan duduk dipangkuannya.
“MWO? Kenapa? Aish, duckbutt tidak tahukah kalau aku sudah menunggu asupan nutrisi untukku? Kalau sejak tadi kau tidak memasak, lalu apa yang kau lakukan sejak tadi di dapur, huh?”
Changmin terlihat frustasi saat mendengar pernyataan Junsu barusan. Sedang Junsu sendiri hanya bersikap acuh. Tidak peduli walaupun teman bermain bola nya itu memakinya.
“YA! Foodmonster bukankah kau tadi sudah makan lima kali di lima restoran berbeda? Aish, Yunho kau harus mengganti uangku pokoknya!” keluh Yoochun meratapi uangnya yang semakin menipis akibat ulah Jung Junior.
“DIAM KALIAN!” teriak Junsu kesal.
Sejak Changmin dan Yoochun pulang tadi ia memang terlihat dalam mood yang buruk.
Ia bahkan mengacuhkan Yoochun, bahkan jelas-jelas menghindarinya. Entahlah apa sebabnya, Yoochun sendiri juga tidak tahu menahu.
Jaejoong yang juga tidak mengerti apa yang telah terjadi hanya bisa diam dan memasang tampang polos.
Kening Yunho berdenyut-denyut mendengar perbebatan Yoochun dan Changmin, akhirnya ia membuka suaranya.
“Biar aku yang memasak.”
“NO!”
“ANDWE!”
Seru Yoochun dan Changmin bersamaan.
Yunho yang memasak?
Tolong tampar Changmin dan Yoochun bergantian sekarang juga!
Yunho memasak sama saja membuat apartemen yang mereka sewa terbakar hangus. Masih untung kalau hanya terbakar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Un Autre Destin
FanfictionKim Jaejoong seorang pelajar biasa yang ditemukan secara tidak sengaja oleh sekelompok pemuda dari Korea Selatan. Dipaksa menjadi model dan menjalani hari-hari yang tidak biasa. Hingga sebuah rahasia terungkap dan mengubah takdir hidup Kim Jaejoong...